Tahun 2023 diwarnai dengan berbagai fenomena di perekonomian dan pasar modal Indonesia. Mulai dari reli obligasi di semester pertama, suku bunga Amerika Serikat yang ditahan di level yang tinggi karena inflasi yang tak kunjung mencapai target bank sentral, tensi geopolitik yang menyebabkan harga minyak dan safe haven meningkat, hingga dominasi saham-saham tertentu seperti The Magnificent Seven di Wall Street dan saham-saham konglomerat Prajogo Pangestu di Bursa Efek Indonesia. Lalu bagaimana dengan potensi-potensi cuan di tahun 2024?