Chelsea Football Club musti menunggu hampir 50 tahun untuk kembali merengkuh trofi Liga Primer Inggris keduanya setelah pada musim 2004-2005
Informasi Klub
Tahun berdiri1905
MarkasStamford Bridge (kapasitas 40.853 orang)
JulukanThe Blues (Si Biru), The Pensioners
Warna kaosBiru
ManufakturNike
Sponsor seragam-
Presiden klubJason Gannon
PemilikTodd Boehly
Pemain BintangCole Palmer, Cristopher Nkunku, Enzo Fernández, Moisés Caicedo
Prestasi
Juara Liga Inggris6 kali; 1954–55, 2004–05, 2005–06, 2009–10, 2014–15, 2016-17
Juara Piala FA8 kali; 1969–70, 1996–97, 1999–00, 2006–07, 2008–09, 2009–10, 2011–12
Juara Piala Liga5 kali; 1964–65, 1997–98, 2004–05, 2006–07, 2014–15
Juara Community Shield4 kali; 1955, 2000, 2005, 2009
Juara Liga Champions2 kali; 2011-12, 2020-21
Juara Liga Europa2 kali; 2012-13, 2018-19
Juara Piala Winners2 kali; 1970-71, 1997-98
Juara Piala Super UEFA2 kali; 1998-99, 2021-2022
Juara Piala Dunia Antarklub1 kali; 2021-22

Chelsea Football Club adalah klub sepak bola Inggris yang bermarkas di Fulham, London. Chelsea didirikan oleh Henry Augustus 'Gus' Mears bersama beberapa pengusaha akibat bisnis pemugaran Stadion Stamford Bridge di Fulham tak berjalan mulus. Mears awalnya hanya membeli stadion Stamford Bridge, eks markas London Athletics Club hanya untuk disewakan kepada tim lokal yang telah eksis di wilayah tersebut, salah satunya Fulham FC.

Namun, Fulham FC tak tertarik atas tawaran yang disodorkan oleh Mears. Stadion Stamford Bride yang telah dipugar sejak tahun 1904 akhirnya menjadi lahan kosong yang sia-sia. Oleh karena itu, demi mengurangi kerugian yang telah dikeluarkan, Mears berinisiatif membuat klub sepak bolanya sendiri yang bermarkas di Stamford Bridge.

Pada 10 Maret 1905, di sebuah bar bernama The Rising Sun (Kini restoran The Butcher's Hook), sebuah klub sepak bola anyar lahir. Malam itu Mears bersama beberapa rekan bisnisnya sepakat membentuk klub sepak bola bernama Chelsea Football CLub atau kini dikenal dengan Chelsea FC. Selain Chelsea FC, sejatinya ada beberapa opsi nama lain seperti Kensington FC, Stamford Bridge FC, hingga London FC yang sempat meyeruak malam itu di lantai dua bar. Tapi, Mears sepakat menggunakan nama Chelsea FC karena letak Stadion Stamford Bridge berdekatan dengan sebuah kota kecil bernama Chelsea.

Tidak Terlalu Spesial

Pasca pembentukan Chelsea FC, Mears langsung menunjuk John Tait Robertson sebagai juru mudi The Blues. Karena usianya masih terlampau produktif, John turut ambil bagian sebagai pemain Chelsea FC apabila dibutuhkan. Maklum, pria asal Skotlandia itu masih berusia 28 tahun, sehingga John masih bisa melakukan dua pekerjaan yang berbeda pada masa awal terbentuknya Chelsea FC.

Pada musim perdananya dibentuk, Chelsea FC langsung bermain di Divisi II Liga Inggris. Beberapa pemain seperti Jimmy Windridge, Bob McRoberts, Frank Pearson, hingga penjaga gawang William "Fatty" Foulke menjadi andalan di bawah arahan John. Pertandingan pertama mereka digelar pada 2 September 1905 menghadapi Stockport County. Sebagai klub anyar, Chelsea FC tidak dapat berbicara banyak dan The Blues harus takluk 0-1 atas Stockport County.

Sejak awal terbentuk hingga era 90-an, Chelsea FC sejatinya merupakan klub sepak bola yang tergolong biasa saja, prestasi yang diperoleh pun bisa dihitung dengan jari. Chelsea FC bahkan baru mendapatkan gelar juara perdana pada musim 1954-55 kala diasuh oleh manajer asal Inggris, Ted Drake. Drake mempersembahkan trofi Divisi I Liga Inggris untuk The Blues sekaligus memecahkan rekor tanpa trofi setelah 49 tahun lamanya.

Selain trofi Divisi I, raihan prestisius lain seperti trofi Piala FA, trofi Piala Liga, trofi Piala Winners UEFA, trofi Community Shield, hingga trofi Piala Super UEFA pernah diperoleh Chelsea FC hingga awal 2000-an. Trofi-trofi di atas didapatkan dengan susah payah dan harus menunggu selama beberapa tahun untuk memperolehnya. Sehingga selama hampir 1 abad, Chelsea FC bukanlah klub yang diperhitungkan di Liga Inggris maupun klub yang ditakuti di kancah kompetisi Eropa.

Revolusi Chelsea FC Berkat Uang Rusia

Pada tahun 2003 bisa dibilang seabgai titik awal Chelsea FC menjadi klub yang ditakuti di Inggris dan daratan Eropa. Waktu itu, saham mayoritas Chelsea FC ditebus oleh seorang investor bernama Roman Abramovich seharga 140 juta euro. Abramovich membeli saham mayoritas Chelsea FC tidak hanya berfokus pada keuntungan belaka, ia mengakusisi Chelsea FC untuk membangun sebuah klub hebat asal London yang memiliki banyak prestasi serta dihuni pemain-pemain papan atas.

Miliarder asal Rusia itu memulainya dengan menyuntikkan jutaan Euro untuk mendatangkan pemain-pemain berlabel bintang yang bisa mengangkat nama Chelsea FC. Beberapa diantaranya seperti Herman Crespo, Claude Makelele, Juan Sebastian Veron, Adrian Mutu, hingga Damien Duff. Total lebih dari 10 pemain anyar yang didatangkan The Blues pasca mendapatkan dana segar dari Abramovich.

Meski tak langsung meraih trofi bergengsi, Abramovich percaya 'proses' membentuk skuat hebat tidak bisa dilakukan seacara instan, semua membutuhkan waktu dan tahapan yang panjang. Pasca beberapa musim menunggu, akhirnya era kejayaan Chelsea FC mulai tampak kala Jose Mourinho menukangi The Blues pada musim 2004. Manajer asal Portugal itu langsung mempersembahkan dua gelar Liga Inggris secara berturut-turut pada musim 2004 dan 2005. Kemudian trofi Piala FA (2006-07), trofi Piala Liga (2004-05 dan 2005-06) serta trofi Community Shield di tahun 2005.

Walaupun kontrak The Special One harus berakhir di tahun 2007, tetapi jasanya untuk membuka keran era kejayaan bagi The Blues sangatlah berarti. Sebab, beberapa pelatih setelahnya mampu meneruskan tongkat estafet Mourinho untuk mempersembahkan gelar kepada Chelsea FC. Salah satunya yang paling diingat oleh para pendukung serta masyarakat di seluruh dunia ialah kala Chelsea mampu meraih gelar Liga Champions untuk pertama kalinya pada musim 2011-12.

Waktu itu, The Blues memenangi laga melalui drama adu penalti saat menghadapi Bayern Munchen di Allianz Arena. The Blues berhasil memenangi laga dengan skor 4-3 atas Die Roten dan membuatnya menjadi klub pertama asal London yang meraih trofi paling bergengsi di Eropa tersebut.

Manajer Anyar Bawa Angin Segar

Musim 2020-21 Abramovich kembali menggelontorkan dana yang cukup banyak untuk menggaet beberapa pilar penting. Nama-nama beken seperti Timo Werner, Kai Havertz, Hakim Ziyech, Thiago Silva, dan Ben Chiwell menjadi amunisi baru The Blues untuk meraih kembali trofi-trofi bergengsi yang sudah lama tidak hadir di Stadion Stamford Bridge.

Namun, Frank Lampard, manajer Chelsea FC yang telah menahkodai The Blues sejak Musim 2019 lalu tak mampu memanfaatkan amunisi anyar yang didatangkan. Chelsea FC sempat terseok-seok di Liga Inggris dan diragukan penampilannya di ajang Liga Champions. Penampilan Chelsea FC pun tak kunjung membaik pasca pertengahan musim, Chelsea FC tetap dicap klub 'medioker'akibat performanya yang tidak stabil.

Hingga, pada akhir Januari 2021 Lampard dipecat oleh pihak manajemen akibat tak kunjung berbenah. Posisinya digantikan oleh Thomas Tuchel, eks manajer Paris Saint-Germain (PSG) yang baru dilengserkan akibat menurunnya performa PSG di Ligue1. Meskipun Tuchel gagal bersinar di PSG, manajer asal Jerman itu mampu menjadi penawar bagi penampilan inkonsisten The Blues.

Pria berusia 47 tahun itu mampu memaksimalkan potensi para pemain Chelsea FC dan menemukan formula apik untuk mengeluarkan seluruh kemampuan anak asuhnya di lapangan. Hal itu dibuktikan dengan lolosnya Chelsea FC ke babak final Piala FA dan Liga Champions musim ini. Padahal, Chelsea FC menjadi satu-satunya tim yang kurang diunggulkan untuk lolos ke babak final Liga Champions oleh sebagian besar masyarakat.

Tapi, berkat tangan dingin Tuchel, The Blues mampu menyingkirkan raksasa La Liga, Real Madrid, pada babak semifinal. Chelsea unggul agregat 3-1 atas Los Blancos dan bakal menghadapi Manchester City di partai final. Patut ditunggu apakah Tuchel mampu mempersembahkan trofi Si Kuping Besar kepada publik London untuk kedua kalinya.

Daftar Skuat Chelsea FC 2024-2025*

Kiper

1 - Robert Sánchez (Spanyol)
12 - Filip Jørgensen (Denmark)
13 -Marcus Bettinelli (Inggris)
47 - Lucas Bergström (Finlandia)

Defender

6 - Levi Colwill (Inggris)
2 - Axel Disasi (Prancis)
5 - Benoît Badiashile (Prancis)
29 - Wesley Fofana (Prancis)
4 - Tosin Adarabioyo (Inggris)
3 - Marc Cucurella (Spanyol)
24 - Reece James (Inggris)
21 - Ben Chilwell (Inggris)
40 - Renato Veiga (Portugal)
27 - Malo Gusto (Prancis)

Midfielder

25 - Moisés Caicedo (Ekuador)
45 - Roméo Lavia (Belgia)
8 - Enzo Fernández (Argentina)
17 - Carney Chukwuemeka (Inggris)
31 - Cesare Casadei (Italia)
22 - Kiernan Dewsbury-Hall (Inggris)
20 - Cole Palmer (Inggris)

Forward

10 - Mykhaylo Mudryk (Ukraina)
19 - Jadon Sancho (Inggris) (sedang dipinjamkan)
7 - Pedro Neto (Portugal)
11 - Noni Madueke (Inggris)
14 - João Félix (Portugal)
18 - Christopher Nkunku (Prancis)
15 - Nicolas Jackson (Senegal)
38 - Marc Guiu (Spanyol)
 
*transfer musim dingin 2024