Pengertian

Frozen shoulder dikenal juga dengan sebutan adhesive capsulitis. Istilah ini secara umum digunakan untuk menggambarkan bahu yang terasa kaku dan nyeri. 

Berdasarkan American Elbow and Shoulder Surgeons, keadaan ini digunakan untuk menggambarkan kondisi keterbatasan gerak pada bahu yang muncul tanpa penyebab yang jelas atau pun tanpa adanya kelainan intrinsik pada bahu. Keterbatasan gerak yang dimaksud baik yang aktif maupun pasif.

Selain itu, berdasarkan American Academy of Orthopaedic Surgeons, frozen shoulder diketahui merupakan kondisi dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Kondisi ini ditandai dengan proses bertahap terjadinya keterbatasan pergerakan bahu secara aktif maupun pasif. Padahal, di sisi lain, tidak ditemukan adanya gangguan pada pemeriksaan radiologi selain masalah osteopenia (kondisi tulang yang menurun kepadatannya tetapi belum menjadi kondisi osteoporosis).

Penyebab

Frozen shoulder terjadi karena jaringan fleksibel yang mengelilingi sendi bahu (shoulder capsule) menebal dan meradang. Namun penyebab pasti terjadinya penebalan dan peradangan belum diketahui.

Walau demikian, ada beberapa hal yang diduga dapat menjadi pemicu, yaitu:

  • Idiopatik (kondisi penyakit yang penyebabnya tidak diketahui).
  • Trauma, misalnya karena pembedahan pada bahu, robekan tendon, atau patah tulang lengan atas.
  • Imobilisasi, misalnya akibat bekas operasi lama seperti bedah toraks dan kardiovaskular, atau bedah saraf.
  • Penyakit metabolik/ endokrin, misalnya karena diabetes, penyakit autoimun, dan penyakit tiroid.
  • Masalah saraf, misalnya karena stroke atau Parkinson’s Disease.
  • Masalah jantung, seperti hipertensi atau iskemia jantung.
  • Obat-obatan, misalnya konsumsi protease inhibitor, anti-retrovirus, imunisasi, atau florokuinolon.
  • Penyebab lain, misalnya hiperlipidemia (kolesterol tinggi), atau keganasan sel.

 Frozen Shoulder

Diagnosis

Dalam penentuan diagnosis frozen shoulder, dokter akan mengajukan berbagai pertanyaan untuk mengetahui gejala yang dirasakan. Kemudian akan dilakukan pemeriksaan fisik, terutama seputar pergerakan bahu.

Pergerakan bahu ke segala arah akan dinilai secara aktif dan pasif. Pergerakan bahu secara aktif dinilai berdasarkan pergerakan bahu yang Anda lakukan sendiri. Sedangkan pergerakan pasif dinilai berdasarkan pergerakan yang dilakukan orang lain yang menggerakkan bahu Anda.

Hal ini dilakukan untuk menilai adanya nyeri atau keterbatasan gerak. Pemeriksaan penunjang, umumnya melalui pencitraan sinar X atau MRI dan Ultrasound. Tujuannya untuk membantu menyingkirkan kemungkinan adanya penyebab lain.

Gejala

Ada beberapa gejala yang muncul pada frozen shoulder, seperti:

  • Nyeri bahu, umumnya terjadi saat bahu harus melakukan pergerakan dan pada masa awal penyakit muncul.
  • Nyeri pada malam hari yang dapat mengganggu kualitas tidur dan menyulitkan berbaring pada sisi yang sakit.
  • Keterbatasan pergerakan bahu.

Pengobatan

Secara umum gejala yang muncul pada frozen shoulder akan mereda seiring berjalannya waktu. Meski demikian, dibutuhkan jangka waktu yang cukup panjang (hingga 3 tahun).

Tujuan pengobatan adalah untuk menangani nyeri dan keterbatasan gerak. Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan adalah:

  • konsumsi obat anti-peradangan atau OAINS untuk mengatasi nyeri dan peradangan
  • injeksi steroid pada sendi bahu
  • fisioterapi, berupa penggunaan latihan fisik khusus untuk membantu mengatasi keterbatasan pergerakan
  • external rotation-passive stretch
  • extracorporeal shockwave therapy (ESWT)
  • pembedahan, disarankan apabila metode pengobatan lainnya tidak memperbaiki kondisi 

Pencegahan

Tidak ada langkah khusus yang bisa mencegah terjadinya frozen shoulder karena pemicunya yang juga sangat beragam dan tidak bisa diprediksi. Menjaga kekuatan dan kelenturan otot seputar bahu dengan latihan serta peregangan yang tepat akan membantu kondisi kekuatan sendi bahu Anda.