Hampir 20.000 orang mengungsi dari gunung berapi Filipina yang meletus dan berlindung di sekolah-sekolah, sehingga mengganggu pendidikan bagi ribuan siswa, banyak di antaranya yang mengikuti pelajaran di kapel, tenda, atau di bawah pohon, demikian ungkap para pejabat pada hari Jumat.