Perayaan Maulid Nabi
Kata maulid atau milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Perayaan Maulid Nabi Muhammad merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam, jauh setelah Nabi Muhammad ﷺ wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.
Perayaan di Indonesia
Masyarakat Islam di Indonesia umumnya menyambut Maulid Nabi Muhammad dengan mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat Nabi Muhammad, pembacaan syair Barzanji dan pengajian.
Menurut penanggalan Jawa, bulan Rabiul Awal disebut bulan Mulud, dan acara Muludan juga dirayakan dengan perayaan dan permainan gamelan Sekaten. Dan tradisi endhog-endhogan yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa-Using di Banyuwangi Jawa Timur (Jatim).
Perayaan di Luar Negeri
Sebagian masyarakat Sunni dan Syiah di dunia merayakan Maulid Nabi Muhammad. Sunni merayakannya pada tanggal 12 Rabiul Awal sedangkan Syiah merayakannya pada tanggal 17 Rabiul Awal, yang juga bertepatan dengan ulang tahun Imam Syiah yang keenam, yaitu Ja'far ash-Shadiq.
Maulid dirayakan di banyak negara dengan penduduk mayoritas Muslim di dunia, serta di negara-negara lain di mana masyarakat Muslim banyak membentuk komunitas, contohnya antara lain di India, Britania Raya, Rusia dan Kanada.
Arab Saudi dan Qatar adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam yang tidak menjadikan Maulid Nabi Muhammad sebagai hari libur resmi. Partisipasi dalam ritual perayaan hari besar Islam ini umumnya dipandang sebagai ekspresi dari rasa keimanan dan kebangkitan keberagamaan bagi para penganutnya