:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1412016/original/062237500_1479719315-qatar.jpg)
Qatar ialah sebuah emirat di Timur Tengah yang terletak di semenanjung kecil Jazirah Arab Negara Qatar berbatasan dengan Saudi Arabia di sebelah selatan, dan sisa wilayah lainnya dikelilingi oleh teluk Persia. Selain itu teluk Persia juga memisahkan Qatar dari negara terdekatnya, yaitu pulau Bahrain, serta perbatasan maritim dengan Uni Emirat Arab dan Iran. Qatar memiliki bentuk pemerintahan yang Ottoman.
Negara ini menjadi protektorat Inggris di awal abad 20 hingga memperoleh kemerdekaan di tahun 1971. Qatar telah diperintah oleh Al Thani sejak awal abad ke-19. Pendiri negara Qatar ialah Sheikh Jassim bin Mohammed Al Thani. Negara ini merupakan monarki keturunan dan kepala negara Qatar saat ini ialah Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Negara ini merupakan negara ekonomi berpenghasilan tinggi dan juga negara maju yang didukung oleh cadangan gas alam, dan cadangan minyak terbesar ketiga di dunia.
Qatar memiliki luas area sebesar 11,586 km2 dengan populasi perkiraan tahun 2016 sebesar 2,383,705 jiwa dengan kepadatan penduduk sebanyak 176 jiwa/km2.
Qatar Lirik Potensi Industri Peralatan Militer RI
Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi, mengatakan bahwa pengusaha Qatar tertarik untuk mempelajari perkembangan produk militer yang dihasilkan oleh PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL. Hal ini karena peralatan militer dari perusahaan di Tanah Air ini, telah diekspor ke berbagai negara, khususnya negara-negara di kawasan ASEAN. Tidak cuma itu, Basri menyebut produk-produk militer Indonesia telah cukup dikenal di Qatar, khususnya light tank dan senjata militer. Menurut Basri, meski wilayahnya relatif kecil, Qatar merupakan pangsa produk militer yang besar di Timur Tengah.
FIFA Didesak Hentikan 'Perbudakan Modern' di Qatar
Serikat buruh terbesar di Belanda dan anggotanya mengancam akan menyeret FIFA ke meja hijau karena gagal menghentikan dugaan pelanggaran hak-hak pekerja di Qatar. FNV Bondgenoten bersama salah seorang pekerja asal Bangladesh mendesak federasi sepak bola dunia itu mengakhiri 'perbudakan modern'. "FIFA punya tiga pekan untuk menyikapi tuntutan tersebut, setelah itu maka kasus ini akan dibuka pengadilan Zurich (Swiss)," bunyi pernyataan sikap FNV Bondgenotens seperti dilansir timeslive.co.za. Tuntutan ini mencuat menyusul laporan badan Amnesty Internasional terkait pembangunan fasilitas-fasilitas Piala Dunia 2022. Mereka menuduh Qatar telah mengabaikan hak-hak lebih dari 5000 pekerja proyek ini. Menurut Amnesty Internasional, Maret lalu, para buruh di Stadion Khalifa International yang sebagian besar berasal dari Bangladesh, India, dan Nepal, telah dibohongi seputar gaji mereka. Selama berbulan-bulan mereka hanya diupah di bawah standar dan mendapat fasilitas yang sangat buruk dari pihak kontraktor.

Berita Terbaru
Top 3: Diskon Tarif Tol 20 Persen di Trans Jawa dan Sumatera Mulai Berlaku
iPhone Fold bakal Hadir dengan Baterai Tahan Lama dan Layar Minim Lipatan
Top 3 Islami: Sudah Kerja Keras tapi Tetap Hidup Susah, Adakah Tuntunan Sholat Lailatul Qadar? Simak Gus Baha - Buya Yahya
5 Zodiak Paling Telaten, Siapa yang Paling Sabar dan Ulet?
Cuaca Hari Ini Selasa 25 Maret 2025: Pagi dan Malam Jabodetabek Diperkirakan Berawan
Polisi Perpanjang Masa Tahanan Nikita Mirzani dan Mail Syahputra 40 Hari Kedepan
Bos SEC Singgung Regulasi Kripto di Rapat Perdana
Investasi Emas Vs Deposito: Mana yang Lebih Menguntungkan?
Alasan Susu Kambing Lebih Unggul dalam Mendukung Kesehatan Tulang dan Sendi
Daya Tarik Tirtamas Gemilang Waterpark, Wisata Air Menarik di Cirebon
Ramadan 2025, BUMN Terjunkan Relawan Tebarkan Kebaikan di Masjid maupun Ponpes
Berebut Victor Osimhen, Manchester United Punya Kartu Truf untuk Kalahkan PSG dan Juventus