Informasi Umum
PengertianOvo merupakan salah satu aplikasi pembayaran digital yang bisa digunakan untuk bertransaksi di merchent-merchent yang ada.
PendiriLippo Group
Didirikan25 September 2017

Investor Pengguna Layanan Investasi di OVO Meningkat

Hanya dalam dua bulan, jumlah investor yang memilih investasi melalui  layanan ‘Invest’ di aplikasi OVO  sudah menembus angka 250 ribu orang.

OVO bekerjasama dengan marketplace reksa dana Bareksa dan perusahaan manajemen aset Manulife ini menghadirkan fitur bernama Invest.

Produk yang disediakan adalah reksa dana pasar uang Manulife OVO Bareksa Likuid (MOBLI) yang dikelola oleh Manulife Aset Manajemen Indonesia.

Hanya dengan modal Rp 10.000, MOBLI dapat diakses di aplikasi OVO melalui layanan Invest. 90 persen pengguna layanan  ini mengunggulkan fitur pencairan dana yang mudah dan 61 persen memilih layanan tersebut karena pergerakan transaksinya dapat dengan mudah dimonitor di aplikasi OVO. 

“Sejak pertama diluncurkan di akhir Januari 2021 hingga kini, di mana jumlah investor telah menembus 250 ribu orang hanya dalam kurun waktu dua bulan,” kata Head of Corporate Communications OVO, Harumi Supit dalam keterangannya, Rabu (31/3/2021).

Haruni menuturkan, kebanyakan dari investor yang menggunakan fitur ‘Invest’ di aplikasi OVO dan membeli MOBLI adalah para investor pemula dan muda dengan usia rata-rata 26 tahun.

Adapun kriteria utama mereka dalam berinvestasi adalah karena risikonya yang rendah dan dana dikelola oleh manajer investasi yang terkemuka serta handal.

"Untuk para investor pemula yang cenderung lebih memilih investasi risiko rendah, produk reksa dana pasar uang MOBLI bisa menjadi pilihan yang tepat,” lanjut Harumi.  

 

Beli Reksa Dana di Bareksa Bisa Pakai Ovo

Marketplace finansial Bareksa meluncurkan moda pembayaran pembelian reksa dana menggunakan layanan uang elektronik atau e-wallet OVO. Fitur ini akan menjadikan transaksi reksa dana menjadi lebih cepat dan mudah bagi nasabah.

Co-founder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra menjelaskan, kerja sama ini merupakan langkah awal dari rencana besar Bareksa untuk melakukan sinergi platform e-investment dengan e-money; setelah sebelumnya Bareksa juga memelopori sinergi e-investment dengan e-commerce di Indonesia, bersama Tokopedia dan Bukalapak.

Dengan menggunakan OVO sebagai moda pembayaran baru ini, transaksi nasabah akan semakin seamless, dan niscaya akan menjadi daya dorong berikutnya bagi penetrasi reksa dana nasional.

"Kisah sukses serupa telah kita saksikan di China di mana terjadi sinergi segitiga di antara platform e-commerce (Alibaba), e-money (Alipay), dan e-investment (Yu'e Bao)." jelas dia dalam keterangan tertulis, Minggu (2/2/2020).

Fitur pembayaran e-money OVO ini juga, ditambahkan Karaniya, adalah untuk mengakomodasi preferensi dan kebutuhan banyak nasabah Bareksa yang merupakan generasi milenial. Sekitar 70 persen nasabah Bareksa berasal dari kalangan ini, yang terbiasa melakukan transaksi secara online, real time, dan seamless.

"Terobosan pembayaran menjadi sebuah keharusan di mana Indonesia sekarang memasuki era baru investasi yang didominasi segmen nasabah retail dengan volume transaksi yang luar biasa besar," Karaniya menambahkan.

Sebagai gambaran, di platform Bareksa, setiap hari diproses sekitar 5.000-6.000 transaksi.

Berdasarkan laporan riset Morgan Stanley yang dilansir awal 2019, OVO digunakan oleh 73 persen responden yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini didorong oleh ekosistem layanan keuangan dan pembayaran OVO yang terus berkembang. Bahkan pada akhir tahun lalu, OVO ditahbiskan Menkominfo saat itu, Rudiantara, sebagai unicorn Indonesia kelima.

"OVO hadir untuk menyediakan akses layanan keuangan yang merata serta meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia. Setelah dikenal sebagai platform pembayaran digital terdepan, kami terus membangun sinergi untuk membangun layanan keuangan, termasuk dengan platform e-investasi seperti Bareksa. OVO percaya bahwa kolaborasi ini akan membuat budaya berinvestasi semakin dalam mengakar di berbagai lapisan masyarakat,” kata Harianto Gunawan, Direktur OVO.

 

New Section