Reza Rahadian ialah seorang aktor, model, dan presenter asal Indonesia. Ia lahir di Bogor, Indonesia pada 5 Maret 1987. Reza mengawali karirnya sebagai seorang model. Pada tahun 2004, ia menjadi Favorite Top Guest majalah Aneka Yess!. Kemudian dari situ ia menjajal dunia peran yang bermain di sinetron yang berjudul "Culunnya Pacarku". Sinetron tersebut merupakan sebuah sinetron produksi dari Rapi Film pada tahun 2005. Kemudian ia pun berusaha keras untuk meningkatkan prestasinya, dan akhirnya mendapat banyak tawaran bermain di sinetron selanjutnya, yakni Cinta SMU 2, Inikah Rasanya, Mutiara Hati, ABG dan Aku Hamil.
Prestasi yang telah dibuktikan oleh Reza semakin meningkat, akhirnya ia banyak mendapat tawaran untuk bermain di film layar lebar. Sampai saat ini Reza tercatat telah banyak membintangi film layar lebar. Reza juga telah mendapat banyak penghargaan atas performanya di dunia hiburan tanah air. Ia pernah mendapatkan dua penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) dan satu penghargaan Indonesia Movie Awards (IMA). Selain di dunia seni peran, ia juga sempat menjajal di dunia tarik suara. Ia meluncurkan single duet bersama Acha Septriasa membawakan lagu untuk soundtrack film Brokenhearts pada tahun 2012.
Keinginan yang Belum Terwujud
Reza Rahadian adalah salah satu aktor berbakat Tanah Air. Ia pun sanggup memainkan banyak karakter dalam film yang dibintanginya. Namun rupanya, itu tak membuat Reza puas. Baginya, masih ada tantangan lain yang masih ingin diwujudkan, yaitu bermain dalam film musikal. Hanya genre itu yang belum pernah dicicipinya. "Yang paling saya inginkan sebenarnya musikal. Saya pengin terlibat film yang semuanya disampaikan lewat lagu-lagu," ujar Reza Rahadian, di kawasan Kemang, Jakarta, Senin (30/5/2016).
Main Teater dari Karya Sastra Besar, Reza Rahadian Terbebani
Kisah asmara Minke dan Annelies dalam novel Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer, diangkat ke atas pentas teater. Dilakoni aktor dan aktris papan atas, pementasan teater Bunga Penutup Abad menjadi kado istimewa mengenang 10 tahun meninggalnya Pram. Happy Salma selaku pemain sekaligus produser pementasan tersebut mengaku, mencari benang merah dari dua novel Pram cukup sulit.
Ia bersama Wawan Sofwan, sutradara pementasan Bunga Penutup Abad, sampai mesti melempar draf naskah ke beberapa pembaca untuk mencari formula paling menarik agar tak kehilangan gregetnya. "Masalahnya karena naskahnya diadaptasi dari karya sastra yang besar, jadi otomatis secara beban juga besar sekali," sela Reza Rahadian. Pementasan Bunga Penutup Abad berlangsung selama tiga hari, 25-26 Agustus 2018, di Gedung Kesenian Jakarta.