Pengertian

Vaskulitis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan di mana terjadi peradangan pada pembuluh darah. Keadaan ini dapat menyerang pembuluh darah mana pun dalam tubuh, baik arteri, vena, maupun pembuluh kapiler.

Arteri adalah pembuluh darah yang bertanggung jawab membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Sedangkan vena merupakan pembuluh darah yang bertanggung jawab membawa darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Pembuluh kapiler menghubungkan arteri berukuran kecil dengan vena berukuran kecil.

Penyebab

Kebanyakan dari penyebab vaskulitis belum diketahui. Namun, terdapat beberapa jenis vaskulitis yang disebabkan oleh infeksi, baik infeksi bakteri, virus, maupun jamur, yang menyerang dinding pembuluh darah. Pada beberapa kasus, vaskulitis juga bisa disebabkan oleh reaksi alergi, misalnya terhadap obat tertentu atau toksin/ racun. Vaskulitis dapat juga disebabkan keadaan tertentu, misalkan kanker darah seperti leukemia dan limfoma.

Pada vaskulitis sistemik, ditemukan peran penting dari sistem imunitas tubuh. Sistem imunitas tubuh ini berperan penting dalam kekebalan tubuh manusia, dengan melindungi tubuh dan memberikan perlawanan apabila terdapat infeksi atau cedera.

Pada vaskulitis, pencetus yang tidak diketahui menyebabkan sistem imunitas tubuh menjadi hiperaktif dan memicu peradangan pada jaringan tubuh. Peradangan pada pembuluh darah dapat menimbulkan penyempitan pada pembuluh darah tersebut. Akibatnya, terjadi hambatan aliran darah ke organ atau jaringan tujuan.

Vaskulitis dapat ditemukan pada manusia dengan umur, ras, dan jenis kelamin yang berbeda-beda. Anda dapat menjadi rentan terkena vaskulitis apabila:

  • Memiliki kondisi medis tertentu. Misalnya infeksi hepatitis B atau hepatitis C kronik.
  • Memiliki penyakit autoimun. Misalnya lupus, rheumatoid artritis, skleroderma.
  • Merokok.

Diagnosis

Diagnosis terhadap vaskulitis dibuat berdasarkan anamnesis atau wawancara medis secara mendetail mengenai tanda dan gejala yang dialami, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berbagai pemeriksaan penunjang mungkin dipertimbangkan, untuk membantu diagnosis vaskulitis.

Pemeriksaan-pemeriksaan ini antara lain adalah:

  • Pemeriksaan darah, untuk melihat adanya sel darah atau antibodi abnormal dalam tubuh. Misalnya pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit, anti-neutrophil cytoplasmic antibodies (ANCA), erythrocyte sedimentation rate (ESR), C-Reactive Protein (CRP).
  • Biopsi, mengambil bagian kecil dari jaringan tubuh untuk diperiksa di bawah mikroskop. Pemeriksaan ini bisa melihat tanda peradangan atau kerusakan jaringan.
  • Pemeriksaan tekanan darah, vaskulitis dapat merusak ginjal dan menyebabkan tekanan darah tinggi.
  • Pemeriksaan analisa urine.
  • EKG dan ekokardiografi.
  • Pemeriksaan sinar X dada.
  • Pemeriksaan fungsi paru.
  • USG abdomen.
  • MRI, CT-scan atau angiografi.

Gejala

Gejala vaskulitis sangat bervariasi, bergantung dari jenis vaskulitis yang diderita, pembuluh darah yang terkena, tingkat keparahan penyakit, dan sebagainya. Gejala yang timbul dapat berupa gejala sistemik, atau gejala pada organ tertentu.

Sementara itu gejala sistemik yang timbul bisa berupa demam, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan, nyeri atau pegal seluruh tubuh. Gejala yang terkait organ tertentu yang dapat muncul, misalnya:

  • Kulit. Ruam atau benjolan kemerahan atau keunguan, kumpulan bintik-bintik, biduran, dan kulit terasa gatal.
  • Sendi. Adanya artritis pada sendi.
  • Paru-paru. Sesak nafas, batuk darah, dan sebagainya.
  • Saluran pencernaan. Muncul sariawan pada mulut, nyeri perut, kurangnya aliran darah pada usus sehingga usus lemah dan pecah.
  • THT. Terjadi infeksi telinga, sinusitis, gangguan pendengaran.
  • Mata. Mata merah, terasa gatal, sensitif terhadap cahaya, dan terjadi gangguan penglihatan.
  • Otak. Keluhan sakit kepala, kesulitan berpikir jernih, perubahan status mental, gejala serupa stroke.
  • Saraf. Kondisi kesemutan, kelemahan pada tubuh, baal.

Pengobatan

Obat-obatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi vaskulitis adalah obat kortikosteroid dan sitotoksik. Kortikosteroid membantu mengurangi peradangan pada tubuh. Obat sitotoksik membantu membunuh sel-sel yang menyebabkan peradangan. Namun, terapi spesifik dapat diberikan sesuai dengan jenis vaskulitis yang diderita.