Bikin Koneksi 4G Melesat, XL Uji Coba Teknologi Baru

XL Axiata akan melakukan uji coba teknologi baru, yakni Long Term Evolution/LTE-Advanced License Assisted Access (LAA) dengan Ericsson.

oleh Corry Anestia diperbarui 06 Nov 2015, 18:37 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2015, 18:37 WIB
20151102-XL Siapkan 4G LTE Bagi Penggila Internet di Indonesia
Teknisi XL melakukan perawatan atas perangkat BTS 4G di atas menara di kawasan Lembang, Bandung, (2/11/2015). Proses refarming atau penataan ulang frekuensi 1800Mhz telah selesai untuk wilayah Kota Bandung dan sekitarnya. (Liputan6.com/Yudha Gunawan)

Liputan6.com, Jakarta - Operator seluler, XL Axiata, akan melakukan uji coba teknologi baru, yakni Long Term Evolution/LTE-Advanced License Assisted Access (LAA) dengan Ericsson, penyedia teknologi jaringan asal Swedia.

Rahmadi Mulyohartono, Head of Network Planning XL Axiata, mengatakan teknologi ini dipersiapkan untuk area-area luas, seperti mal, stadion, atau konser musik. Ia menyebutkan uji coba ini dilandasi dari tingginya penggunaan video streaming di jaringan XL, yakni 40 persen dari total trafik.

"Teknologi LAA menjadi cikal bakal 4,5G. Jika digabungkan, keduanya akan mencapai kecepatan maksimal," kata Rahmad, saat Media Update Adopsi Teknologi 4G Super Cepat, di Grha XL, Jakarta, Jumat (6/11/2015). 


Teknologi ini akan menggabungkan kekuatan jaringan di frekuensi 1.800 MHz milik XL (licensed) dan frekuensi 5.000 MHz (unlicensed). LAA mampu menghadirkan kecepatan download hingga 300 Mbps.

"Teknologi ini bikin network jadi pintar. Ketika Wi-Fi terdeteksi, teknologi itu akan turunkan kecepatan akses 4G menjadi 180 Mbps, sebab kita harus berbagi dengan pengguna Wi-Fi lain," paparnya.

Stanislaus Bawono, Solution Manager Ericsson Indonesia, menjelaskan sebetulnya kebanyakan layanan Wi-Fi yang ada di Tanah Air, khususnya kota besar, menggunakan frekuensi unlicensed 2.400 MHz.

"Indonesia belum banyak gunakan Wi-Fi di 5.000 MHz karena sebagian besar Wi-Fi ada di dalam rumah atau gedung. Di luar negeri, Wi-Fi di 5.000 MHz banyak dipakai karena hotspot di sana sudah di mana-mana," jelasnya.

Maka itu, kata dia, uji coba akan dilakukan untuk mengarahkan teknologi dan ekosistem menuju ke frekuensi tersebut. Nantinya, uji coba dilakukan di kuartal I 2016, dengan masa pengujian sekitar 1-2 minggu.

(cas/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya