Liputan6.com, Jakarta - Kehabisan daya baterai smartphone di tengah-tengah aktivitas memang menyebalkan. Apalagi jika power bank yang biasa menjadi 'senjata' darurat tak dibawa serta.
Untungnya, sekelompok peneliti University of Bristol berhasil mengembangkan solusi untuk masalah tersebut. Bahkan, tak hanya sekadar mengisi daya perangkatnya sendiri, solusi ini memungkinkan pengguna berbagi daya dengan orang lain.
Teknologi bernama PowerShare tersebut sejatinya merupakan teknologi berbasis pengisian daya nirkabel yang saat ini lumrah digunakan di smartphone. Namun di sini, para peneliti membuat sirkuit khusus, sehingga pengisian daya bisa dilakukan lewat perangkat lain.Â
Dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (24/5/2016), para peneliti memakai sirkuit berbasis QI untuk digunakan pada penerima sinyal, sedangkan amplifier kelas E digunakan pada sirkuit pengirim sinyal.
Masing-masing komponen itu diletakkan pada smartphone dengan sistem dua kumparan, yakni penerima dan pengirim. Listrik yang bergerak di kumparan kemudian menciptakan medan elektromagnetik dan dikirimkan ke kumparan lain.Â
Baca Juga
Cara kerja kedua sistem yang diletakkan pada smartphone atau smartwatch tersebut juga cukup mudah. Pengguna cukup menyentuh satu perangkat ke perangkat lain dan secara otomatis perangkat itu akan terisi.
Berdasarkan penelitian, pengisian daya selama 12 detik menggunakan PowerShare cukup memberi kemampuan untuk menelepon selama satu menit. Sementara pengisian selama dua menit mampu memberi daya untuk menonton video selama empat menit.
Meskipun cara yang ditawarkan tergolong menarik dan mudah, para peneliti masih terus menyempurnakannya. Salah satu yang menjadi perhatian adalah besarnya daya yang digunakan untuk mengisi perangkat lain.
Para peneliti tak memungkiri transfer daya secara nirkabel menghabiskan energi lebih besar ketimbang menggunakan kabel. Menurut para peneliti, daya yang diterima sebuah perangkat hanya setengah dari daya yang dikeluarkan perangkat lain.
Karena itu, saat ini para peneliti terus mengembangkan teknologi tersebut baik dari sisi penggunaan, interaksi, maupun keamanan dengan mempelajarinya berdasarkan penggunaan.Â
(Dam/Why)