SMARTernak, Perangkat IoT yang Bisa Pantau Perkembangan Hewan Ternak

SMARTernak memiliki bentuk seperti kalung yang bisa dipasang di leher hewan ternak.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2019, 17:58 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2019, 17:58 WIB
SMARTernak
SMARTernak. Liputan6.com/Keenan Pasha

Liputan6.com, Jakarta - Peternak seringkali mendapatkan beberapa masalah ketika mengurus hewan-hewan ternaknya, termasuk sapi.

Informasi-informasi mengenai hewan ternak seperti jarak, kesehatan, dan tingkah laku mereka cukup rumit untuk didapatkan.

Perusahaan teknologi berbasis IoT (Internet of Things), DycodeX, menciptakan sebuah perangkat bernama SMARTernak untuk membantu peternak mengurus hewan ternaknya.

Sukriansyah, Hardware Designer DycodeX memaparkan, SMARTernak memiliki bentuk seperti kalung berukuran 79x79x11mm yang bisa dipasang di leher hewan ternak.

"Bentuknya yang seperti kalung dan bisa dikenakan di leher hewan ternak, tidak akan menganggu pergerakan maupun mental dari hewan ternak itu sendiri," ujarnya di Indonesia Long Range Conference (IDLoRaCon) 2019 yang digelar di Function Hall Studio 6 Emtek City, Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Ia menuturkan, peternak bahkan tidak perlu repot untuk mengisi ulang baterai, karena menggunakan baterai dengan daya isi ulang tenaga surya.

"Selain itu, baterainya juga dapat mengisi daya kembali dengan menggunakan suhu panas tubuh hewan ternak," ucap Sukriansyah menambahkan.

 

Cara Kerja SMARTernak

SMARTernak
Tampilan aplikasi mobile SMARTernak. Liputan6.com/Keenan Pasha

Di dalam SMARTernak terdapat sebuah tracker yang mengumpulkan data-data dari hewan ternak.

Dengan menggunakan teknologi LoRa/LoRaWAN, alat ini dapat mengumpulkan data dari jarak sampai dengan lima kilometer.

Data-data tersebut akan terkumpul di cloud dan divisualisasikan melalui situs web dan aplikasi smartphone.

Beberapa data yang bisa dikumpulkan SMARTernak antara lain kesehatan, tingkah laku, berat badan, suhu tubuh, dan suhu ruangan.

Tidak hanya data mengenai kesehatan hewan ternak, alat ini juga dapat membantu peternak mengetahui posisi hewan ternaknya dan menciptakan pagar virtual.

Dalam hal ini pagar virtual yang dimaksud adalah apabila hewan ternak sudah pergi melebihi batas yang ditentukan, maka peternak akan mendapatkan semacam notifikasi.

(Keenan Pasha/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya