Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi baru-baru ini kedapatan telah mendaftarkan paten untuk sebuah teknologi pengisian daya baterai smartphone yang cukup revolusioner di industri, yakni Sound Charging.
Berdasarkan paten yang sudah didaftarkan ke CNIPA (China National Intellectual Property Administration), teknologi ini akan menggunakan suara dan komponen lain untuk mengisi daya perangkat.
Baca Juga
Selain pengisian suara, paten juga melibatkan perangkat penyimpan energi dan perangkat elektronik. Demikian yang dikutip dari Gizchina, Senin (21/6/2021).
Advertisement
Teknologi Sound Charging itu mencakup perangkat pengumpul suara, dan sejumlah perangkat untuk mengonversi energi dan daya yang mengubahnya dari getaran suara di lingkungan sekitar ke getaran mekanis.
Paten Xiaomi lebih lanjut mengungkap, perangkat elektronik tersebut akan mengubah getaran mekanis menjadi arus bolak-balik (AC), dan diubah menjadi arus searah (DC) menggunakan perangkat konversi daya.
Bila paten pengisian daya ini dapat terwujud, maka pengguna smartphone atau perangkat elektronik Xiaomi lainnya dapat mengisi baterai tanpa harus mengandalkan soket listrik.
Berhubung informasi ini hanya berdasarkan paten, bukan berarti Xiaomi akan memproduksi massal teknologi tersebut dalam waktu dekat ini.
Smartphone Modular dengan Kamera Zoom Periskop
Lebih lanjut, sebuah paten tentang smartphone modular Xiaomi baru-baru ini bocor di internet.
Menurut paten yang diungkap LetsGoDigital, Rabu (19/5/2021), Xiaomi menyematkan sebuah mekanisme di mana hanya bagian tertentu dari ponsel yang dapat dilepas atau digonta-ganti.
Sementara itu, komponen dasar ponsel, termasuk baterai, layar, dan logic board tetap terhubung menjadi satu, hanya modul kamera dan port bawah yang dapat dibongkar pasang.
Advertisement
Dapat Diganti-ganti
Berdasarkan informasi paten, modul kamera di smartphone ini dapat diganti-ganti dengan berbagai macam bentuk dan fitur yang berbeda.
Dari gambar render yang ada, tampak modul kamera ini menampilkan bentuk frame kotak, persegi hingga menampilkan layar kedua--sangat cocok untuk mengambil selfie dengan kamera belakang.
Walau sudah mengajukan paten, bukan berarti Xiaomi akan memproduksi massal smartphone ini, mengingat mengingat bagaimana ponsel modular hingga kini belum diminati meskipun itu sebuah ide populer.
(Ysl/Tin)