Liputan6.com, Jakarta - Qlue sebagai startup penyedia ekosistem smart city terus mendorong pengembangan era Industri 4.0 di Indonesia. Sebab, menurut Qlue, Industri 4.0 yang semakin digital dengan proses otomasi ini dapat memberikan efisiensi optimal dalam operasional, sehingga memberikan nilai bisnis lebih tinggi.
Adapun Presiden Qlue Maya Arvini menuturkan, faktor utama dalam implementasi Industri 4.0 adalah proses yang serba terotomasi serta pertukaran data lebih cepat. Proses revolusi industri ini tidak hanya merupakan tulang punggung pengembangan ekonomi di Indonesia, tapi juga dunia.
Baca Juga
Terlebih, eksositem digital menjadi lebih efektif karena menghadirkan sebuah proses analisis yang komprehensif. Dengan begitu, pemangku kepentingan dapat mengambil kebijakan strategis berbasiskan data.
Advertisement
"Melalui ekosistem teknologi digital, proses operasional akan bersifat end-to-end sehingga jadi lebih efektif dan efisien dalam implementasi di lapangan," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (20/12/2021).
Di samping itu, implementasi teknologi informasi untuk mendorong Industri 4.0 juga menjadi fokus pemerintah dalam menarik banyak investasi. Hal itu juga didorong dengan pemanfaatan 5G yang sudah mulai beroperasi di Indonesia tahun ini.
Kondisi ini juga membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong kolaborasi dari penyedia jasa 5G dan pelaku industri agar potensi yang berasal dari implementasi Industri 4.0 bisa berjalan optimal.
"Dengan kehadiran teknologi 5G, tentu saja dapat mengakselerasi program yang sudah ada, karena kunci dalam pengembangan Industri 4.0 ini adalah konektivitasnya. Pemerintah juga akan fokus pada penguatan regulasi dan kebijakan sehingga tata kelolanya akan menjadi lebih optimal," tutur Direktur Penataan Sumber Daya Kemkominfo, Deni Setiawan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Komitmen Qlue
Komitmen Qlue untuk mendorong otomasi industri lewat implementasi Artificial Intelliegence dan Internet of Things (IoT) juga diungkapkan oleh Founder dan CEO Qlue, Rama Aditya.
Ia menuturkan, saat ini sudah ada pelaku usaha yang menerapkan ekosistem digital Qlue, seperti Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) dan Lippo Karawaci.
"Kami melihat potensi Industri 4.0 ini sangat besar karena tidak hanya spesifik pada pengelolaan suatu kawasan industri, tetapi juga sektor usaha yang melibatkan banyak sumber daya dalam suatu aktivitas," ucapnya.
Advertisement
Qlue Siap Dorong Pemulihan Industri Pariwasata Indonesia dengan Teknologi
Sebelumnya, Qluejuga siap mendorong pemulihan industri pariwisata melalui pemanfaatan teknologi digital.
Menurut President Qlue, Maya Arvini, faktor keamanan dan keselamatan kini menjadi fokus utama wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata.
Hal itu membuat pemanfaatan teknologi menjadi aspek krusial dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat yang ingin berwisata mengingat situasi Indonesia jua belum sepenuhnya aman dari virus Covid-19.
Di sisi lain, bagi pelaku industri pariwisata, teknologi memegang peranan penting untuk mengaktifkan kembali geliat bisnis agar dapat meraih kepercayaan masyarakat.
Untuk itu, penarapan teknologi diharapkan dapat memberikan rasa aman lebih baik bagi wisatawan karena dapat menjangkau aspek operasional yang lebih luas, tapi tetap efisien.
“Kawasan wisata saat ini sudah semakin ramai dan kembali bergeliat dan pemanfaatan teknologi memungkinkan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan, salah satunya dengan teknologi people counting dan vehicle counting. Dengan teknologi, deteksi akan semakin cepat yang memungkinkan pemangku kepentingan untuk merespon situasi dengan lebih baik dan akurat,” ujar Maya dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (2/12/2021).
(Dam/Isk)
Infografis 8 Manfaat Aplikasi PeduliLindungi Dukung Pengendalian Pandemi Covid-19
Advertisement