Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan alasan memilih kolam renang di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sebagai venue olahraga akuatik yang dipertandingan di Asian Games 2018. Padahal, Palembang telah terlebih dahulu memiliki arena tersebut sejak jadi tuan rumah SEA Games 2011 silam.
Baca Juga
- Tekad Kato Perbaiki Rekor Petinju Jepang di Indonesia
- Daud Yordan Ingin Menang KO, Pelatih Pilih Ronde Panjang
- Kemenpora Bakal Bujuk Dorna Agar MotoGP Indonesia Diundur
Kepala Komunikasi Publik KemenporaGatot S Dewa Broto mengatakan Dewan Olimpiade Asia (OCA) menaruh atensi tinggi pada cabang olahraga akuatik sebagai primadona dalam pesta olahraga se-Asia 2018 mendatang. Dalam Rapat Koordinasi Komite ketiga Coordination Committee Meeting (OCA) di Hotel Fairmont, Senayan, Minggu (31/1/2016) kemarin, beberapa kementerian, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan panitia lokal juga sepakat bakal menggelar upacara pembukaan dan penutupan Asian Games di Jakarta.
"Kami sudah tahu kalau membicarakan masalah renang bakal membangkitkan reaksi Mr. Wei (Wakil Presiden OCA Wei Jizhong), sama saja menanyakan boleh tidak penutupan di Palembang," kata Gatot kepada wartawan di Ruang Media Center Kemenpora, Jakarta, Senin (1/2/2016) petang.
Advertisement
Dalam rapat itu, ungkap Gatot, semua pihak sangat kooperatif agar OCA mendapatkan pemaparan master plan Asian Games yang memuaskan. "Pokoknya dalam rapat yang dihindari adalah menyebut usul penutupan dan akuatik digelar di Palembang. Selebihnya mereka happy," tutur mantan staf Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut.
"Palembang tujuannya baik, daripada mengeluarkan dana lagi di Jakarta. Tapi, menurut OCA renang adalah mother of sports selain atletik, jadi tidak boleh jauh dari kota utama (main city)," Gatot mengakhiri.