Wapres Gibran: AI Bukan Ancaman, Tak Akan Menggantikan Manusia

Gibran mendorong, manusia hanya butuh berkolaborasi AI dan menguatkan tali persatuan antar sesama untuk membangun ruang untuk tumbuh menjadi lebih baik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro Diperbarui 19 Apr 2025, 12:31 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2025, 12:31 WIB
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan kehadiran AI sebagai sebuah wujud kemajuan teknologi di era masa kini.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan kehadiran AI sebagai sebuah wujud kemajuan teknologi di era masa kini. (Youtube Sekretariat Wakil Presiden)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan menjadi semakin umum digunakan oleh masyarakat. Namun nyatanya, belum semua pihak menggunakan kecanggihan dari learning machine tersebut dalam berkehidupan.

Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan kehadiran AI sebagai sebuah wujud kemajuan teknologi di era masa kini. Dia meyakini, AI hadir bukan untuk menggantikan kerja-kerja manusia. Namun saat manusia tidak menggunakan AI maka merekalah yang akan tergantikan.

"AI itu nggak akan menggantikan manusia. Jadi AI itu bukan ancaman. Manusia yang tidak menggunakan AI akan dikalahkan oleh manusia yang menggunakan AI," tegas Gibran dalam rekaman video yang disiarkan Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu (19/4/2025).

Gibran mendorong, manusia hanya butuh berkolaborasi AI dan menguatkan tali persatuan antar sesama untuk membangun ruang untuk tumbuh menjadi lebih baik.

"Kita butuh ruang untuk tumbuh sehingga Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih terang dapat kita wujudkan bersama-sama," ajak Gibran.

Gibran optimis, generasi muda Indonesia tidak takut tantangan sebab anak-anak dari Bumi Pertiwi adalah petarung tangguh yang hanya butuh alasan untuk percaya.

"Teman-teman, membangun Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih terang adalah tanggung jawab kita bersama. Baik pemerintah, sektor swasta, akademisi, praktisi, tokoh agama, maupun masyarakat sipil. Seperti yang Bapak Presiden Prabowo selalu katakan, bahwa keberhasilan suatu bangsa, kebangkitan suatu bangsa bukan pekerjaan satu tahun, lima tahun, atau bahkan sepuluh tahun," dia memungkasi.

Gibran: Teknologi AI Bukan Ancaman bagi Manusia

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming menghadiri talkshow bertajuk Artificial Intelligence: Shaping Indonesia’s Future. Acara digelar di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Banten, pada Kamis (20/03/2025). 

“Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia,” tulis Biro Pers Sekretarist Wakil Presiden, Kamis (20/3/2025).

Kepada para mahasiswa, Gibran mengapresiasi pembangunan  ekosistem pembelajaran AI yang dilakukan UPH. Dia mengaku senang karena UPH menjadi salah satu kampus yang adaptif dengan kemajuan teknologi AI.

"Saya sangat senang sekali UPH ini benar-benar bisa meng-embrace (mengadopsi) kemajuan teknologi, terutama AI,” puji dia.

Menurut Gibran, generasi muda di berbagai negara telah dibekali dengan keterampilan AI melalui kurikulum pendidikan formal. Oleh karena itu, ia berharap Indonesia tidak tertinggal dan dapat segera mengadopsi langkah serupa.

"Di negara-negara lain, pemerintahnya sudah mulai melakukan ini, anak-anak mudanya didorong untuk adaptasi dengan AI,” ungkapnya.

Putra dari Joko Widodo ini lantas meyakini bahwa AI bukanlah ancaman bagi manusia. Sebalikny, AI justru berfungsi sebagai alat bantu, sementara peran manusia tetap tidak tergantikan.

“Ini bukan ancaman, tidak akan menggantikan manusia. Karena apapun itu, yang namanya human touch masih diperlukan,” tegas Gibran.

Eks Wali Kota Solo ini mengaku antusias saat UPH menjadi universitas pertama di Tanah Air yang menghadirkan fakultas khusus AI. Ia menilai langkah ini merupakan wujud kesiapan dunia pendidikan dalam menghadapi era digital yang semakin maju. 

Penerapan AI Diperluas

Gibran pun berharap penerapan AI di Indonesia dapat lebih luas dan tidak hanya terbatas pada bidang kreatif seperti foto, video, atau animasi. Ia menegaskan pentingnya pemanfaatan AI dalam sektor publik, seperti administrasi pemerintahan, pembayaran pajak, hingga mitigasi bencana.

“Ke depan, kita ingin yang namanya pelayanan publik, pembayaran pajak, atau nanti besok kita mudik, ya, kita pengen nanti untuk masalah traffic (lalu lintas) bisa dibantu AI. Jadi penumpukan di exit toll dan tempat-tempat lain itu bisa dipecahkan dengan AI,” harap Gibran.

“Atau mungkin juga karena akhir-akhir ini banyak banjir, ini nanti ke depan saya yakin AI bisa membantu juga,” imbuhnya menandasi.

Usai menghadiri talkshow, Wapres meninjau pameran AI Technology yang menampilkan berbagai inovasi berbasis kecerdasan buatan. Beberapa stan yang dihampirinya antara lain Tennis Ball Distribution Robot, Virtual Reality Museum Catur Indonesia, Kimia Laboratorium Virtual, dan Flexible Piezoelectric Paper.

Dalam kunjungannya, Gibran juga dibersamai sejumlah tokoh seperti Group Deputy CEO of Lippo Indonesia Adrian Suherman dan President of National Artificial Intelligence Institute (NAII) Dean of Faculty of Artificial Intelligence Rizaldi Setiabudi.

Infografis Gibran Minta Menteri Pendidikan Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gibran Minta Menteri Pendidikan Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya