Maskot Asian Games Mulai Menyapa

Tak hanya di kawasan Senayan, Jakarta dan Jakabaring, Palembang, ketiga maskot Asian Games juga mudah ditemui di berbagai tempat.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 16 Des 2017, 16:15 WIB
Diterbitkan 16 Des 2017, 16:15 WIB
Maskot Asian Games
Tiga maskot Asian Games, yakni Bhin-bhin (burung cenderawasih), Atung (rusa bawean), dan Kaka (badak cula satu). (asiangames2018.id)

Liputan6.com, Jakarta - Maskot Asian Games 2018, yakni Bhin-bhin, Atung, dan Kaka mulai menyapa dimana-mana. Sosok ketiga maskot itu diambil dari wujud satwa khas Indonesia, yakni burung cenderawasih (Bhin-bhin), rusa bawean (Atung), dan badak cula satu (Kaka).

Hingga penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang 18 Agustus -2 September 2018, ketiga sosok tersebut bakal terus dipakai sebagai media promosi dalam berbagai bentuk serta penggunaannya sebagai maskot resmi. Saat ini, Bhin-bhin, Atung, dan Kaka sudah menghiasi berbagai tempat di Tanah Air.

Seperti dinukil Antara, Sabtu (16/12/2017), tak hanya di kawasan Senayan, Jakarta dan Jakabaring, Palembang, ketiga maskot ini juga dapat dengan mudah ditemui di berbagai tempat serta dalam berbagai bentuk media publikasi. Mulai dari spanduk-spanduk di tepi jalan, billboard, tayangan televisi, hingga melalui e-media pada rangkaian kereta api.

Bhin-Bhin, Atung, dan Kaka mulai diperkenalkan pada Juli 2016. Maskot ini menggantikan maskot sebelumnya, drawa, yang setelah diluncurkan justru banyak mendapat kritik masyarakat.

Kemenpora kemudian menggandeng Badan Ekonomi Kreatif untuk merancang ulang maskot dan logo baru Asian Games, serta membuat sayembara yang dimenangi oleh Jefferson Edri dari Feat Studio.

Sekretaris Kemenpora Gatot Dewa Broto mengatakan bahwa kritik-kritik yang sempat muncul terkait logo dan maskot justru bermakna positif karena sebagai bentuk kepedulian untuk Asian Games 2018. "Adanya berbagai reaksi ini memperlihatkan bahwa di tengah masyarakat sudah ada rasa memiliki terhadap Asian Games di Indonesia," katanya.

Ajang Olahraga

Maskot tidak lepas dari penyelenggaraan suatu ajang olahraga, baik di tingkat internasional seperti Olimpiade, Piala Dunia, dan Asian Games, maupun ajang-ajang tingkat nasional. Bahkan, pesta olahraga tingkat daerah selalu memperkenalkan maskotnya untuk media promosinya.

Sosok hewan merupakan yang paling sering digunakan untuk maskot ajang olahraga. Misalnya pada Asian Games 2014 di Incheon, tuan rumah memperkenalkan karakter anjing laut.

Kemudian SEA Games 2017 memakai harimau, sedangkan pada Olimpiade 2016 di Rio de Janerio, penyelenggara menciptakan vinicius sebagai maskot yang sosoknya merupakan penggabungan dari beberapa jenis hewan.

Jati Diri

Penamaan masing-masing Maskot Asian Games 2018, Bhin-Bhin, Atung, dan Kaka yang jika digabung fonetiknya identik dengan semboyan bangsa Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika. Maskot ini mewakili keberagaman yang dimiliki Indonesia, tetapi tetap satu untuk menyongsong tamu-tamu dari berbagai negara dan bersama menyukseskan Asian Games..

Menurut Menpora Imam Nahrawii, dengan trio maskot dan logo baru ini, Indonesia sebagai tuan rumah siap menunjukkan jati diri kepada dunia melalui penyelenggaraan dan prestasi yang sukses.

Bhin Bhin, Atung, dan Kaka akan ikut dan menjadi duta untuk membawa misi Asian Games 2018, yakni menyebar semangat Energy of Asia, merebut perhatian dunia serta mendorong popularitas ajang ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya