Liputan6.com, Jakarta - Pencak Silat bisa dibilang sebagai cabor penyelamat Indonesia di Asian Games 2018. Berkat Pencak Silat, Indonesia pun mampu melampaui target perolehan medali emas hingga mampu bertengger di posisi keempat klasemen.
Tak percuma Indonesia memasukkan Pencak Silat untuk jadi salah satu cabor di Asian Games 2018. Kesempatan yang terbuka itu mampu dimaksimalkan para pesilat Merah Putih dengan jadi juara umum Pencak Silat berkat torehan 14 emas.
Pada Senin (27/8/2018) saja, sudah delapan medali emas yang diamankan para pesilat Indonesia di Padepokan Pencak Silat TMII. Tambahan enam emas didapat Indonesia sepanjang Rabu (29/8/2018) dari kelas seni dan tarung.
Advertisement
Baca Juga
Enam medali emas Pencak Silat Asian Games 2018 terakhir didapat dari Sugiono (seni tunggal putra), Ayu Sidan Wilantari/Ni Made Dwiyanti (seni ganda putri), seni beregu putri (Pramudita Yuristya, Lutfi Nurhasanah, dan Gina Tri Letari), Pipiet Kamila (tarung kelas D 60-65 kg putri), Hanifan Yudani Kusumah (tarung kelas C 55-60 kg putra), dan Wewey Wita (tarung kelas 50-55 kg putra).
Karenanya, Indonesia pun berharap Pencak Silat akan kembali dipertandingkan di Asian Games 2022. Tak hanya itu, Indonesia juga berharap agar Pencak Silat benar-benar jadi cabor ekshibisi di Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang.
"Pencak Silat jadi eksibisi di Olimpiade itu tidak mungkin. Itu butuh proses panjang. Apakah ke depannya bisa jadi eksibisi di Olimpiade? Itu tergantung. Kalau Indonesia menang bidding, itu bisa saja," kata Erick Thohir, Ketua Inasgoc yang juga Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu, Sabtu (1/9/2018).
* Saksikan keseruan Upacara Penutupan Asian Games 2018 dan kejutan menarik Closing Ceremony Asian Games 2018 dengan memantau Jadwal Penutupan Asian Games 2018 serta artikel menarik lainnya di sini.
Indonesia Dominan
Dominasi Indonesia di Pencak Silat Asian Games 2018 memang tak terbendung. Total 14 medali emas didapat dari 16 nomor yang dipertandingkan. Artinya, hanya dua nomor yang lepas dari genggaman atlet Indonesia.
"Tidak mungkin laga Olimpiade itu hanya diikuti 10 negara. Penting sekali bagi Pencak Silat untuk mendunia. Prosesnya itu sangat panjang. Perlu gotong royong dari pemerintah, pengurus federasi, dan lain-lain," jelas Erick.
Mengenai dominasi Indonesia di Pencak Silat Asian Games 2018, Erick menyebutnya sebagai hal yang biasa. "Hal yang lumrah soal dominasi sebuah negara di satu cabor. Nah, jika bicara Pencak Silat, itu kan olahraga Indonesia. Itulah dinamika olahraga," Erick menegaskan.
Â
Advertisement