Produsen Otomotif Australia Lirik Pasar Indonesia

Kondisi industri tidak kondusif membuat perusahaan otomotif asal Australia melirik pasar Indonesia sebagai alternatif.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Feb 2014, 09:49 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2014, 09:49 WIB
ms-hidayat130416c.jpg

Liputan6.com, Jakarta Beberapa  perusahaan otomotif bakal hengkang dari Australia seiring faktor ekonomi yang mempengaruhi pasar otomotif.  Oleh karena itu, produsen otomotif yang beroperasi di Australia melirik pasar Indonesia.


Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengaku telah dikunjungi oleh Asosiasi Otomotif Negeri Kanguru itu untuk menawarkan kerjasama bisnis.


"Mereka mau menawarkan teknologi yang idol (baik) termasuk expertnya, itu untuk bantu industri otomotif kita," kata Hidayat yang ditulis, Jumat (28/2/2014).

Hidayat menjelaskan, mayoritas anggota asosiasi yang mendatangi kantor Kementerian Perindustrian kemarin adalah berasal dari para pelaku produsen mobil.

Menanggapi tawaran yang disampaikan oleh Asosiasi Otomotif Australia tersebut Hidayat telah memerintahkan Dirjen Perindustrian dan didampingi dari Gaikindo untuk membahas hal itu secara lebih detail.


"Jadi besok pagi (hari ini) saya perintahkan Dirjen, Gaikindo dan Asosiasi Otomotif Australia akan melakukan paparan diskusi," ujar Hidayat.


Dalam rencana kerjasama ini, Indonesia mengaku tidak akan memberikan insentif mengingat penawaran kerjasama bukan berasal dari pemerintah Indoensia.


"Saya tidak berikan insentif, karena kan mereka yang butuh," pungkas Hidayat.

Industri otomotif Australia terganggu karena sejumlah faktor ekonomi. Faktor itu antara lain nilai tukar dolar Australia fluktuaktif, biaya produksi melambung, dan kesepakatan perdagangan bebas serta pasar otomotif yang terpecah.


Perusahaan mobil Australia Holden dan perusahaan mobil Amerika Serikat Ford memutuskan menghentikan produksinya pada 2017. Hal tersebut pun diikuti oleh Toyota. Melihat kondisi tersebut, produsen otomotif yang beroperasi di Australia mulai melirik Indonesia sebagai alternatif pasar mereka. (Yas/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya