Orang Indonesia Doyan Belanja Mobil dan Ponsel

Tak hanya untuk kendaraan bermotor dan gadget, penduduk Indonesia ternyata memiliki pengeluaran yang sangat besar di sektor pangan

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 16 Mar 2014, 20:07 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2014, 20:07 WIB
Pengunjung memadati ruang pamer pada pembukaan The 19th Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011 di JIExpo, Jakarta, Jumat (22/7). Perhelatan otomotif ini, berlangsung hingga 31 Juli 2011.(Ant)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kecenderungan memilih barang-barang bernilai tinggi kini mulai meradang di sejumlah kalangan masyarakat di Indonesia. Bahkan hasil survei yang diselenggarakan lembaga perbankan internasional, Credit Suisse menunjukkan, jumlah pengeluaran masyarakat Indonesia untuk membeli kendaraan bermotor tercatat melampaui rata-rata global.

Hasil survei Credit Suisse mencatat keputusan untuk memilih membeli kendaraan pribadi dipicu terbatasnya fasilitas transportasi umum di Tanah Air. Tak hanya kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor, minat pembelian penduduk Indonesia terhadap gadget ternyata cukup besar.

Credit Suisse mencatat terjadi peningkatan jumlah pengeluaran yang signifikan untuk memperoleh akses internet di Indonesia. Selain itu, masyarakat Tanah Air ramai-ramai mulai meninggalkan telepon seluler (Ponsel) dan beralih pada smartphone.

Besarnya pengeluaran untuk barang-barang bernilai tinggi tersebut dipengaruhi ekspektasi warga akan adanya peningkatan pendapatan di masa depan.

"Konsumen Indonesia memiliki pandangan yang paling optimis terkait dengan prospek pendapatan mereka. Sekitar 44% dari mereka yang mengikuti survei ini berharap pendapatan rumah tangganya akan meningkat dalam waktu 12 bulan ke depan. Hal ini membangun momentum berkelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya," tutur Direktur Equity Research Analyst Credit Suisse, Ella Nusantoro.

Lembaga keuangan global itu mencatat proporsi bersih konsumen yang mengekspresikan keyakinannya mengenai kondisi keuangan selama enam bulan ke depan berjumlah 38%. Meskipun Indonesia berada peringkat ketiga untuk kategori tersebut, tapi jumlahnya menurun sekitar 2% dibandingkan dengan hasil tahun lalu.

Tak hanya untuk kendaraan bermotor dan gadget, penduduk Indonesia ternyata memiliki pengeluaran yang sangat besar di sektor pangan. Dibandingkan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia tercatat memiliki pengeluaran paling besar untuk makanan yaitu sekitar 35% dari total anggaran rumah tangga.

Pada 2013, inflasi harga bahan pangan Indonesia melambung lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Itu terjadi setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Juni tahun lalu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya