Bank Mandiri Masih Berniat Akuisisi BTN

Konsolidasi bakal terus diupayakan untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) industri Perbankan 2020.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Mei 2014, 19:27 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2014, 19:27 WIB
Bank Mandiri
(foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Niat PT Bank Mandiri Tbk untuk mengakuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) belum pupus. Untuk mengeksekusi niatan tersebut, Manajemen Bank Mandiri menunggu waktu yang tepat.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengaku Bank Mandiri masih ingin mengakusisi BTN. "Kami masih merencanakan akusisi tapi tergantung kesempatan, karena menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan jangan sekarang," kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (21/5/2014).

Menurut Budi, konsolidasi yang melibatkan perseroan bakal terus diupayakan untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) khusus untuk industri Perbankan yang bakal dimulai pada 2020.

"Kami masih menunggu kalo ada opportunity lain kami bisa ambil kesempatan ini, kalau misalnya bisa tahun ini, kami lakukan. Kalau tidak, kami lakukan tahun depan yang penting sampai 2020 nanti kami benar-benar  mempersiapkan diri jadi wakil Indonesia," katanya.

Ia menuturkan, perseroan telah menyiapkan dana untuk konsolidasi tersebut. "Yang penting kami siap, uangnya ada, likuiditas cukup sehingga kalo ada kesempatan kami bisa masuk lagi,"jelas dia.

Rencana Bank Mandiri untuk mengakuisisi BTN gagal dilakukan pada tahun ini. Pembatalan tersebut atas perintah Presiden Republik Indonesia  Susilo Bambang Yudhoyono melalui Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2014 tentang larangan jajaran Kementerian, Kepala Lembaga Pemerintahan dan Non Lembaga Pemerintah mengambil kebijakan strategis menjelang dan pasca Pemilihan Presiden yang akan dilaksanakan pada 9 Juli 2014. (Amd/Gdn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya