Dibanding BLSM, Subsidi Lebih Baik Dialihkan ke Infrastruktur

Dialihkannya subsidi ke infrastruktur bisa menciptakan lapangan kerja sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mei 2014, 11:49 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2014, 11:49 WIB
4-tol-joglo-131226c.jpg
Beberapa kendaraan terlihat telah melintasi jalan tol yang rencananya akan diresmikan oleh Menteri Perhubungan dan Gubernur DKI, Jokowi (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Energi Nasional (DEN) menyarankan jika pemerintah berhasil mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), maka sebaiknya subsidi tersebut di salurkan ke pembangunan infrastruktur dan bukan disalurkan dengan bentuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat.

Anggota DEN Tumiran mengaku setuju jika pemerintah mengurangi subsidi BBM dengan menaikan harga. Namun subsidi tersebut harus dialihkan dengan tepat sasaran, yaitu pembangunan infrastruktur.

"Tapi duitnya jelas ke infrastruktur,"  kata  Tumiran, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Seperti yang dikutip Minggu (25/5/2014).

Menurutnya, dengan dialihkannya subsidi ke infrastruktur bisa menciptakan lapangan kerja sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Sedangkan jika subsidi tersebut dialihkan ke Bantuan Langsung sementara Masyarakat (BLSM) seperti tahun lalu, ia menilai kurang tepat, hal tersebut hanya akan mendidik masyarakat meminta-minta.

"Sekarang orang butuh lapangan kerja, bukan minta-minta," tegasnya.

Terkait wacana penghapusan subsidi BBM saat libur, Tumiran mengungkapkan cara tersebut membutuhkan persiapan, sehingga lebih efisien menaikan harga BBM untuk menekan subsidi.

"Alat mahal, butuh waktu, sudah naikan saja BBM, mending dinaikan," pungkasnya. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya