Liputan6.com, Jakarta - Dua hari menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) serta nota keuangan Tahun Anggaran 2015 di Sidang Paripurna DPR pada hari ini (15/8).
SBY dijadwalkan membuka agenda penting ini dengan pidato kenegaraan pada pukul 09.00 WIB di gedung DPR, Jakarta. Pidato tersebut akan dilakukan di hadapan seluruh menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dan seluruh anggota DPR.
Pidato nota keuangan tersebut menjadi pidato terakhir SBY di akhir masa pemerintahannya. Mengutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet (Setkab), APBN 2015 akan dijalankan oleh Presiden dan kabinet baru.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan, penyampaian RAPBN 2015 sesuai dengan amanat Revisi Undang-undang (UU) Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.
Dalam UU ini, salah satu bagian pasalnya menjelaskan bahwa Presiden mengajukan Rancangan UU APBN disertai nota keuangan dan dokumen pendukungnya kepada DPR pada Agustus tahun sebelumnya. Penyampaian pidato ini di depan sidang Paripurna DPR.
Setelah agenda Presiden tuntas, selanjutnya adalah paparan dari Menteri Keuangan Chatib Basri dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) mengenai RAPBN 2015 kepada para awak media pada pukul 17.00 WIB di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta.
"Setelah pidato kenegaraan Presiden, dilanjutkan konferensi pers terkait RAPBN dan nota keuangan 2015 pukul 5 sore di kantor DJP. Sekalian kita akan umumkan revisi tax holiday," cetus CT.
Badan Anggaran DPR menyetujui usulan asumsi makro RAPBN tahun 2015. Untuk pertumbuhan ekonomi, Banggar setuju target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen-6 persen. Selain itu, ada target inflasi sebesar 3,5 persen-5 persen dengan nilai tukar rupiah pada kisaran Rp 11.500-Rp 12.100 per dolar AS.
Asumsi suku bunga SPN tiga bulan disepakati 6 persen-6,5 persen, harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dikisaran US$ 96-US$ 110 per barel. Sedangkan target lifting minyak disepakati berada pada 830 ribu barel-900 ribu barel per hari. (Fik/Nrm)
SBY Sampaikan Pidato Terakhir terkait Nota Keuangan Hari Ini
Penyampaian RAPBN 2015 sesuai dengan amanat Revisi Undang-undang (UU) Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.
diperbarui 15 Agu 2014, 07:44 WIBDiterbitkan 15 Agu 2014, 07:44 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Freemasonry Adalah: Sejarah, Filosofi dan Kontroversi
Peluang Timnas Indonesia Menembus Putaran Final Piala Dunia 2026: Menilik Regulasi Kualifikasi Zona Asia
Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, di Mana Posisi Timnas Indonesia?
Menuju Piala Dunia 2026: Aturan dan Kriteria untuk Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Laba MIND ID di Kuartal III Tahun Ini Lampaui Capaian 2023, Tengok Rinciannya
Hasil dan Posisi Klasemen Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Klasemen Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Keistimewaan HMAS Adelaide, Kapal Australia Pembawa 1.000 Orang yang Bersandar di Indonesia
Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Garuda Jaga Peluang Lolos
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kemenangan Gemilang Timnas Indonesia atas Arab Saudi dengan Skor 2-0
Hasil Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Dapat Kartu Merah, 10 Pemain Garuda Petik Kemenangan Perdana
Gol Marselino Ferdinan Bikin Timnas Indonesia Unggul di Babak Pertama