SBY akan Dikenang Baik Jika Mau Ambil Kebijakan Ini

Pemerintahan SBY juga melakukan kesalahan karena justru menahan harga BBM. Sementara anggaran negara terus membengkak.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Agu 2014, 17:21 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2014, 17:21 WIB
SPBU
(Fotografer: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi yang juga menjadi Tim Sukses pasangan Jokowidodo-Jusuf Kalla, Faisal Basri menilai Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) merupakan rancangan paling buruk selama 10 tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"APBN paling buruk selama 10 tahun SBY. Lihat aja posturnya. Kalau nggak lihat asumsinya dulu, inflasi 4,4 persen kan omong kosong," kata dia di Jakarta, Senin (18/8/2014).

Dia mengatakan, hal tersebut juga diperparah dengan besarnya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini dinilai bakal mengorbankan hal-hal yang bersifat produktif.

"Kemudian subsidi BBM deket Rp 300 triliun,  dikorbankan belanja sosial, orang miskin, infrastruktur, yang penting-penting  dikorbankan yang produktif. Itu membawa neraka," jelas dia.

Lebih dari itu, pemerintah SBY juga melakukan kesalahan karena justru menahan harga BBM. Sementara anggaran negara terus membengkak. Harga BBM yang sekarang ini tidak berubah sejak tahun 2008.

"Ingat harga BBM sekarang. Sama dengan 2008 udah terjadi. Ditunda-tunda terus," imbuhnya.

Maka, kata dia, harusnya SBY mesti berani memangkas subsidi dan menaikan harga BBM. Dengan itu, pemerintahan SBY akan dikenang baik dengan kebijakan pemangkasan ini.

"SBY akan terus dikenang, legacy luar biasa kalau dia berbagi beban," tutup dia. (Amd/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya