Rakyat RI Telah Habiskan 39 Juta KL BBM Subsidi

Pertamina mencatat realisasi penyaluran BBM subsidi hingga akhir Oktober mencapai 39 juta kl.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Nov 2014, 20:44 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2014, 20:44 WIB
SPBU Pertamina
SPBU Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat realisasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi hingga akhir Oktober mencapai 39,07 juta kiloliter atau 86,1 persen dari kuota yang ditetapkan untuk disalurkan Pertamina tahun ini

Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, berdasarkan data realisasi penyaluran BBM bersubsidi hingga 31 Oktober 2014, Premium telah tersalurkan sebanyak 24,92 juta KL atau 85,1 persen dari kuota.

"Adapun realisasi penyaluran solar pada periode tersebut telah mencapai 13,38 juta kl atau 88,2 persen terhadap kuota Pertamina," kata Ali di Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Menurut Ali, Pertamina terus menjaga stok BBM dalam kondisi aman. Saat ini, stok premium cukup untuk 16 hari, minyak solar 19,8 hari. Sedangkan stok Pertamax cukup untuk 36,7 hari, Pertamax Plus 31,7 hari dan Pertamina Dex 88,7 hari.

"Pertamina menjamin stok BBM sangat aman dan masyarakat diharapkan membeli BBM sesuai dengan kebutuhan normal saja," ungkap Ali.

Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya mengungkapkan,  telah terjadi peningkatan konsumsi BBM bersubsidi dalam kurun waktu dua minggu terakhir, karena masyarakat membeli BBM bersubsidi diatas kondisi normal.

"Dua mingga terakhir ada lonjakan dari rata-rata 81 ribu kl per hari menjadi 90 ribu kl," tutur Hanung.

Hanung menambahkan, peningkatan konsumsi tersebut merupakan bentuk kepanikan masyarakat yang berspekulasi atas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, sehingga masyarakat membeli bahan bakar lebih dari angka normal.

"Itu spekulasi, isi 10 liter jadi full tank," pungkasnya. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya