131 Warga di Daerah Ini Dapat Bantuan Sarana Infrastruktur Air Bersih, Tak Lagi Cemas Saat Musim Kemarau Tiba

Berkat dukungan dari Pemerintah Daerah dan PT Pertamina (Persero), mereka mendapatkan dukungan pembangunan sarana infrastruktur air bersih.

oleh Wuri Anggarini pada 29 Mar 2025, 14:46 WIB
Diperbarui 29 Mar 2025, 14:48 WIB
131 Warga di Daerah Ini Dapat Bantuan Sarana Infrastruktur Air Bersih, Tak Lagi Cemas Saat Musim Kemarau Tiba
Pembangunan sarana infrastruktur air bersih di Desa Tanaduen, Kangae, Kabupaten Sikka, NTT. (c) Istimewa... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ketika musim kemarau tiba, bencana kekeringan seolah tidak pernah terlepas dari warga yang tinggal di sekitar Nusa Tenggara Timur (NTT). Tercatat saat tahun 2023 silam, ada 8 kabupaten yang mengalami kekeringan, sementara itu 14 wilayah lainnya siaga kekeringan.

Sekitar 225 dari 309 wilayah kecamatan di NTT juga ditetapkan siaga kekeringan pada tahun lalu. Inilah yang membuat warga NTT akhirnya terpaksa menempuh jarak 6-10 km untuk membeli air bersih yang dibanderol seharga Rp2.500 per 20 liter.

Desa Tanaduen, Kangae, Kabupaten Sikka, NTT menjadi salah satu wilayah yang rawan dilanda kekeringan saat musim kemarau. Menurut Kepala Desa Tanaduen, Paulus Johnson Aritos, saat musim kemarau, akses air bersih menjadi sebuah masalah yang sering dihadapi.

“Kendala untuk mengakses air bersih di desa kami sering terjadi. Kami terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan air bersih dengan berbagai cara karena akses air bersih menjadi salah satu isu penting. Sejalan dengan pentingnya air untuk menjaga kesehatan, sanitasi, dan kebutuhan dasar di desa”, ucapnya.

Promosi 1

Jalan Keluar Berkat Dukungan Pemerintah Daerah dan PT Pertamina (Persero)

131 Warga di Daerah Ini Dapat Bantuan Sarana Infrastruktur Air Bersih, Tak Lagi Cemas Saat Musim Kemarau Tiba
Pembangunan sarana infrastruktur air bersih di Desa Tanaduen, Kangae, Kabupaten Sikka, NTT. (c) Istimewa... Selengkapnya

Apa yang menjadi keresahan Paulus Johnson Aritos dan masyarakat Desa Tanaduen akhirnya mendapatkan jalan keluar di akhir 2024. Berkat dukungan dari Pemerintah Daerah dan PT Pertamina (Persero), mereka mendapatkan dukungan pembangunan sarana infrastruktur air bersih. Hal ini meliputi pengeboran sumur, instalasi pompa, tempat penyimpanan air bersih berkapasitas 4.600 liter, filterisasi dan kelistrikan, serta sistem distribusi yang menjangkau rumah-rumah warga.

Adapun sarana air bersih yang sudah dibangun tersebut diserahkan langsung kepada Kepala Desa Tanaduen sebagai hak milik desa. Pemanfaatannya sendiri bisa dikelola untuk seluruh masyarakat desa. Sarana air bersih ini juga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat dengan mengurangi biaya pengadaan air. Serta, meningkatkan efisiensi waktu masyarakat untuk kegiatan produktif.

Upaya Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan komitmen Pertamina dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan sebagaimana yang tertuang dalam poin 6 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Tercatat Pertamina Group sudah membangun 131 titik sanitasi air bersih pada tahun 2024. Lokasinya sendiri tersebar di sekitar wilayah operasi, seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat Daya.

“Pertamina tidak hanya melayani energi nasional, tetapi juga peduli dan mendukung kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan, pemberdayaan dan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan pendidikan. Salah satunya melalui program Sanitasi Air Bersih yang kami harapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan fasilitas dan sanitasi layak yang diperlukan sehari-hari,” tutup Fadjar.

Sejalan dengan Hari Air Sedunia yang jatuh pada 23 Maret 2025, Pertamina berkomitmen menjaga ketahanan energi, sekaligus mendorong kesejahteraan Indonesia melalui program sanitasi air bersih.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya