BI Rate Naik, Pengusaha Sayangkan Sikap Bank Indonesia

Rapat Dewan Gubernur BI menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Nov 2014, 16:13 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2014, 16:13 WIB
Sofjan Wanandi
(Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Bank Indonesia (BI) dengan menaikan kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,5 persen disayangkan oleh kalangan pengusaha.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan seharusnya BI tidak perlu menaikkan suku bunga acuan tersebut. Pasalnya, hal ini akan berdampak besar pada perekonomian Indonesia ke depan.

"Sebenarnya saya pikir BI tidak perlu menaikkan karena menciutkan ekonomi kita kalau banyak naik," ujarnya di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (19/11/2014).

Untuk menjaga kegiatan ekonomi tetap berjalan, Sofjan berharap perbankan tidak ikut menaikan suku bunga kredit.

"Saya harapkan kenaikan itu bank-bank tidak perlu ikutin dulu. Karena bank-bank itu cuma basis poin aja supaya yang dirasakan inflasi terlalu tinggi jadi di-cut biar uang-uang itu nggak lari," tandasnya.

Seperti diketahui, dalam RDG mingguan, yang digelar pada Selasa, (18/11/2014), Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan BI Rate menjadi 7,75 persen dari sebelumnya yang berada di level 7,5 persen.

Kenaikan tersebut ditujukan untuk menjaga ekspektasi inflasi agar tetap terkendali akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi. (Dny/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya