Stasiun BBM Nelayan Sendangbiru Malang Bakal DItambah

SPBN tersebut melayani kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) bagi 400 kapal berkapasitas 5-30 gross ton serta 500 perahu nelayan kecil.

oleh Zainul Arifin diperbarui 23 Jan 2015, 13:19 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2015, 13:19 WIB
Pembatasan Solar Subsidi Untuk Nelayan Dibatalkan
Kini para nelayan akan mendapatkan jatah solar khusus yang akan disalurkan melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (10/9/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - SPBN (Stasiun Pengisian BBM Nelayan) untuk nelayan di kawasan Sendangbiru, Kabupaten Malang, Jawa Timur diusulkan ditambah satu lagi. Saat ini tinggal menunggu izin pendirian dari Pertamina pusat di Jakarta.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, pihaknya telah menyampaikan rencana pendirian SPBN itu ke Pertamina Region V melalui Terminal BBM Malang.

“Respon dari Pertamina perwakilan Malang positif dan usulan kami telah disampaikan ke Pertamina Jakarta. Sekarang tinggal menunggu perkembangan selanjutnya dari Jakarta,” kata Wahyu, Jumat (23/1/2015).

Saat ini sebenarnya sudah ada satu SPBN untuk para nelayan. SPBN itu dikelola oleh KUD Minajaya, koperasi milik nelayan Sendangbiru. Setiap bulan SPBN tersebut mendapat kuota 240 ribu liter – 376 ribu liter solar bersubsidi.

SPBN tersebut melayani kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) bagi 400 kapal berkapasitas 5-30 gross ton serta 500 perahu nelayan kecil.

Menurut Wahyu, permintaan solar oleh nelayan cukup tinggi terutama saat musim melaut. Seringkali nelayan kekurangan pasokan solar saat membutuhkan. Dampaknya nelayan harus sering kali bersabar menunggu mendapat pasokan tambahan.

"Kalau ada tambahan satu SPBN lagi kan enak. Kami berharap penambahan SPBN itu bisa terealisasi pada tahun ini juga," ungkap Wahyu.

Pembina KUD Mina Jaya, koperasi para nelayan di Sendangbiru, Sudarsono, mengatakan, pihaknya berharap rencana itu bisa terealisasi untuk menjamin kebutuhan solar nelayan tetap aman.

“Bagi nelayan yang penting itu ketersediaan BBM itu terjamin ada. Apalagi selama ini pasokan solar subsidi yang dipasok ke kami setiap bulannya sudah pas-pasan,” ujar Sudarsono.

Jika saat melaut nelayan kekurangan BBM bersubsidi, biasanya nelayan melalui koperasi mengajukan tambahan pasokan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang. Sehingga prosesnya dianggap terlalu lama dan nelayan harus bersabar sampai mendapat persetujuan.

"Kalau ada tambahan satu SPBN lagi kan bisa memenuhi kebutuhan kami, tapi tetap tergantung kuota yang diberikan," pungkas Sudarsono.(Zainul Arifin/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya