Wujudkan Keuangan Inklusif, BRI Luncurkan Laku Pandai

Dari awal Januari 2014 hingga Februari 2015, Bank BRI telah memiliki 450 agen BRILink.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Mar 2015, 13:43 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2015, 13:43 WIB
BRI
BRI (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) meluncurkan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor bertajuk 'Laku Pandai' dalam bentuk keagenan BRILink. Dalam program yang bertujuan mewujudkan keuangan inklusif tersebut nasabah bisa melakukan transaksi debit dan juga peminjaman tanpa perlu ke kantor cabang BRI.

Corporate Secretary BRI, Budi Satria mengatakan, program Laku Pandai melalui agen BRILink tersebut melayani hampir seluruh transaksi perbankan. program ini ditujukan bagi masyarakat yang berlokasi jauh dari jangkauan kantor bank, baik nasabah bank BRI maupun masyarakat luas.

"Dalam layanan baru tersebut agen melayani registrasi dan transaksi Uang Elektronik T-Bank, pembukaan Tabungan Murah tanpa biaya administrasi dan permohonan Pinjaman Mikro sebagai referral," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (27/3/2015).

Dia menjelaskan, Tabungan Murah adalah produk tabungan yang dapat diakses langsung melalui Agen BRILink di dekat rumah dengan biaya administrasi dan transaksi yang lebih murah dari tabungan reguler.

"Tabungan ini dapat menampung saldo maksimal Rp10 juta dengan maksimal transaksi debet  seperti tarik tunai, transfer, pembayaran, dan pemindahbukuan Rp 5 juta setiap bulannya," lanjut dia.

Sementara, Pinjaman Mikro adalah layanan pinjaman untuk usaha UMKM produktif melalui Agen BRILink sebagai agen referral. Layanan ini memiliki persyaratan yang mudah dan pencairan yang cepat untuk membantu pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan mengembangkan perekonomian masyarakat.

Kedua layanan tersebut merupakan tambahan fitur kemudahan layanan keuangan selain dari fitur setor dan tarik tunai melalui T-Bank  yang merupakan uang elektronik melalui HP di mana nomor handphone dapat digunakan sebagai nomor rekening, pembayaran tagihan, pembelian pulsa dan transfer antar rekening.

Selain itu, perangkat EDC BRI dengan menu miniATM yang dibawa oleh agen BRILink juga dapat melayani masyarakat untuk bertransaksi keuangan seperti setor dan tarik tunai, pembayaran tagihan dan pembelian pulsa, baik untuk nasabah Bank BRI maupun masyarakat luas.

"Bank BRI telah siap dengan keagenan maupun jaringan real time online untuk mempermudah akses bagi masyarakat yang belum memiliki layanan perbankan," jelasnya.



Menurut Satria, sebagai perpanjangan tangan perbankan, layanan BRILink berbasis keagenan ini tidak hanya memberikan manfaat efisiensi operasional namun juga memberikan kemudahan dalam bertransaksi bagi masyarakat baik yang sudah menjadi nasabah BRI maupun yang belum menjadi nasabah BRI.

Performa agen BRILink dalam 14 bulan terakhir mengalami peningkatan baik dari sisi jumlah agen, jumlah transaksi, dan jumlah volume atau nominal transaksi.

Khusus untuk wilayah Jayapura, berdasarkan data dari awal Januari 2014 hingga Februari 2015, Bank BRI telah memiliki 450 agen BRILink dengan total transaksi sebesar 88.037 transaksi dan total volume Rp 18,2 miliar.

Sedangkan secara nasional, dalam 14 bulan terakhir Bank BRI telah memiliki 24.713 agen BRILink dengan total transaksi sebesar 21 juta transaksi dan total volume sebesar Rp 7,8 triliun.

Tahun 2015 Bank BRI menargetkan adanya 50 ribu agen BRILink di seluruh Indonesia dengan target transaksi nasional sebesar 84 juta transaksi dengan volume transaksi sebesar Rp 22,4 triliun

"Performa agen BRILink Bank BRI di tahun ini diharapkan akan terus meningkat seiring dengan adanya layanan baru Tabungan Murah tanpa biaya administrasi dan Pinjaman Mikro," tandasnya.

Sekedar infromasi, program Laku Pandai yang dirancang oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan program keuangan inklusif agar masyarakat Indonesia mengenal pengetahuan dasar pengelolaan keuangan melalui pemanfaatan produk dan layanan perbankan. Harapan ke depan adalah masyarakat akan semakin terbiasa dalam pengelolaan keuangan untuk mendorong peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat dan efisiensi perekonomian Indonesia. (Dny/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya