Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dengan kementerian lain yang terpangkas anggarannya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) justru mengantongi tambahan anggaran sebesar Rp 159 miliar di tahun ini. Anggaran tersebut dapat dialokasikan untuk kenaikan tunjangan kinerja (tukin) para pegawai di lingkungan KKP.
Kabar gembira perihal tambahan anggaran ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat acara Buka Puasa Bersama dengan seluruh pegawai KKP di kantornya, Senin malam (13/6/2016).
“Saya ingin memberikan kabar gembira bahwa pemerintah melalui Kementerian Keuangan memberikan reward anggaran sebesar Rp 159 miliar kepada kita,” ucap dia seraya diikuti tepuk tangan meriah dari pegawai KKP.
Baca Juga
Penghargaan tersebut, kata Menteri Susi diberikan Kementerian Keuangan atas prestasi dan kinerja KKP dalam menyerap anggaran dan kontribusinya terhadap negara. Anggaran itu dapat dialokasikan untuk menaikkan tunjangan kinerja pegawai KKP.
Advertisement
“Terakhir kali saya bicara dengan Menteri Keuangan (Menkeu), reward anggaran Rp 159 miliar ini buat apa. Pak Menkeu menjawab, ya untuk tambahan tunjangan kinerja karyawan,” beber Susi.
Nantinya, pengelolaan alokasi anggaran Rp 159 miliar ini diserahkan kepada Biro Kepegawaian KKP untuk mengatur jumlah kenaikan tukin yang menjadi hak pegawai KKP. Penghargaan anggaran ini hanya diberikan untuk dua instansi, yakni Kementerian Keuangan dan KKP.
“Penghargaan anggaran dari pemerintah ini diberikan hanya kepada Kementerian Keuangan dan KKP,” dia mengungkapkan.
Menteri Susi selalu mengimbau agar seluruh pegawai KKP dapat bekerja lebih baik, mengubah cara kerja demi kebaikan para stakeholder dan negara ini.
“Dan kerja keras kita sudah membuah hasil, tidak sia-sia kan. Pemerintah sudah menghargai kinerja kita, bahkan dalam semua pemberitaan, KKP termasuk instansi yang selalu mendapat rating baik,” ujar Menteri Susi.
Walaupun demikian, dia menyadari bahwa masih banyak pekerjaan rumah KKP yang belum selesai. Masih banyak pekerjaan yang kurang dari standar.
“Kadang masih belum efektif, tepat sasaran dan tepat dengan niatan kita karena program dan pemberian bantuan masih menemui kendala dan tidak sesuai arahan. Untuk itu, saya mohon Eselon I sampai III untuk masing-masing bekerja di direktoratnya memperbaiki rencana anggaran kita,” pungkas Susi.(Fik/Nrm)