Ini Alasan Pemerintah Ingin Bentuk Holding BUMN Tambang

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menggenjot penyelesaian pembentukan holding BUMN, salah satunya di sektor pertambangan

oleh Septian Deny diperbarui 07 Des 2016, 20:45 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 20:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menggenjot penyelesaian pembentukan holding BUMN, salah satunya di sektor pertambangan. Adanya holding ini diharapkan akan membuat perusahaan pelat merah menjadi lebih besar, kuat dan berdaya saing.

Asisten Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Bagya Mulyanto mengatakan, ada 4 alasan pemerintah membentuk holding BUMN di sektor pertambangan. Pertama, belum optimalnya pengolahan nilai tambah atas mineral. Kedua, tidak meratanya sumber daya alam mineral di wilayah Indonesia.
“Juga keterbatasan kemampuan pendanaan investasi terkait hilirisasi dan industri pertambangan di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh pihak asing,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Staf Khusus Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menyatakan ada satu tujuan strategis dalam memposisikan holding BUMN sektor pertambangan sebagai bidang strategis, yang berarti mempunyai previlage dalam menjalankan bisnisnya dan dibesarkan demi kepentingan nasional.

“Pentingnya strategi menguasai cadangan dan sumber daya mineral dengan mengupayakan kekuatan pendanaan untuk melakukan akuisisi atas perusahaan-perusahaan tambang yang sudah melakukan produksi, serta meningkatkan hilirisasi produk melalui kerjasama investasi dengan perusahaan pengolahan tambang global,” kata dia.

Sementara itu, dari sisi pekerja BUMN, ‎Sekretaris Jenderal Persatuan Pegawai Antam (Perpantam) Hashari Kamaruddin menyatakan pihaknya siap untuk mengawal pembentukan holding ini. Menurut dia, pembentukan holding ini akan membuat BUMN di sektor pertambangan semakin solid.

"Seluruh Serikat Pekerja yang akan tergabung dalam Holding BUMN Industri Pertambangan, menyatakan akan mengawal pembentukan holding BUMN industri pertambangan yang besar, kuat dan lincah sehingga dapat memberikan konstribusi yang lebih besar kepada negara," kata dia.

Namun Hashari meminta holding ini nantinya tetap mengutamakan kesejahteraan pegawai di masing-masing perusahaan. “Fokus pembahasan mengenai kesejahteraan pegawai, standarisasi kompetensi, serta struktur organisasi dan jaminan keberlangsungan holding BUMN industri pertambangan,” tandas dia.

Sebagai informasi, holding BUMN di sektor pertambangan, meliputi 4 perusahaan plat merah, antara lain PT Antam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dan PT Inalum (Persero).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya