Liputan6.com, Jakarta - Kontribusi diaspora Indonesia bagi Tanah Air cukup besar. Salah satunya kontribusi tersebut adalah nilai remitansi dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencapai Rp 130 triliun per tahun. Jumlah ini melebihi seluruh investasi asing yang masuk ke Indonesia.
"Jumlah diaspora Indonesia sebanyak 8 juta orang. Tersebar di 18 negara di dunia," kata Ketua Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global Dino Patti Djalal saat menghadiri Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Main Hall Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/7/2017).
Sebanyak 18 kota tersebut, meliputi Malaysia, Australia, Afrika Selatan, Madagaskar, Qatar, Suriname, Singapura, dan negara lainnya di dunia. "Satu orang diaspora Indonesia saja punya hak paten lebih banyak daripada hak paten dunia," terang Dino.
Advertisement
Baca Juga
Ia mencontohkan, sumbangan TKI ke Indonesia mencapai Rp 130 triliun setiap tahun dari remitansi. Nilai kontribusi ini sama dengan pendapatan atau devisa dari sektor industri pariwisata nasional.
"Kontribusi Rp 130 triliun dari TKI ini pernah melebihi seluruh investasi asing di Indonesia. Melebihi pajak yang diterima pemerintah dari dunia pertambangan. Itu hanya dari 2 juta TKI lho," cetus Mantan Dubes AS itu.
Dino Patti Djalal menambahkan, diaspora Indonesia datang dari berbagai latar belakang wilayah dan negara. Namun, "semua diaspora merupakan satu, satu darah satu budaya, satu Indonesia," kata dia. Diaspora merupakan pelopor ekonomi, pelopor budaya, dan pelopor politik.
"Diaspora Indonesia juga berkontribusi besar bagi Indonesia. Mereka, berjumlah sekitar 8 juta, tersebar di seluruh dunia. Berkontribusi dalam penyebaran budaya, memberikan sumbangsih ekonomi, membantu investasi, menambah dana kas negara melalui aset dan pajak yang cukup besar, " kata dia.
Berbeda dengan anggapan umum bahwa diaspora orang yang lari dari Tanah Air, "Saya justru meyakini diaspora sangat ingin membantu Indonesia." kata dia.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: