Liputan6.com, Jakarta Pemerintah terus membangun infrastruktur untuk mendongkrak ekonomi nasional. Salah satunya, pembangunan jalan tol.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini sebanyak 35 ruas jalan tol tengah dibangun. Nilai investasinya mencapai Rp 300 triliun.
Meski begitu, bukan berarti nilai tersebut ditanggung seutuhnya pemerintah. Pemerintah telah merilis berbagai skema pembiayaan, di antaranya keterlibatan swasta dalam Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Advertisement
Baca Juga
Basuki mengatakan, dari Rp 300 triliun, dukungan pemerintah untuk membangun tol hanya 17 persen.
"Setiap tahun APBN kami Rp 100 triliun, itu yang dari loan enggak lebih 7 persen. Kalau jalan tol semua 35 ruas yang sedang dibangun investasinya Rp 300 triliun. Tapi dukungan pemerintah viability gap fund (VGF) itu tidak lebih 17 persen. Jadi kami mengelola Rp 100 triliun APBN, plus investasi Rp 300 triliun. Jadi ini bentuk KPBU di PU kemudian di jalan tol," jelas dia di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Basuki mengatakan, dukungan pemerintah untuk[ jalan tol ]( 3175818 "")bermacam-macam, antara lain membangun jembatan.
"Tapi dari 35 ruas yang kira-kira Rp 300 triliun, yang VGF jembatan misal Samarinda-Balikpapan kita APBN bikin jembatan. Solo-Ngawi berapa kilometer yang APBN. Tak lebih 17 persen ternyata," ujar dia.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur bukan untuk bermewah-mewahan. Melainkan, juga untuk mengejar ketertinggal.
Sebab jika hanya mengandalkan anggaran negara maka sulit bagi Indonesia mengejar ketertinggalan. "Kalau mengandalkan APBN saja, mungkin masih terlalu lama mengejear ketertinggalan," tukas dia.
Tonton Video Pilihan Ini:
Ruas Tol yang Bakal Dilelang Tahun Depan
Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah, termasuk di dalamnya pembangunan jalan tol. Sejumlah ruas telah masuk radar pemerintah untuk dilelang tahun depan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry TZ mengatakan, jalan tol yang akan dilelang tahun 2018, yakni Semarang-Demak dan beberapa ruas di Jabodetabek.
"Kita harapkan tahun depan, satu, Semarang-Demak. Kemudian ada dua unsolicited di Jabodetabek yang kita siapkan, yang dari Balaraja ke arah Teluk Naga sama Balaraja-Semanan," kata dia, seperti ditulis di Jakarta, Minggu (26/11/2017).
Herry mengatakan, ruas Samarinda-Bontang juga sedang disiapkan. Kemudian, ada pula ruas Bawen-Yogyakarta. "Samarinda-Bontang lagi kita siapkan dokumennya. Kemudian Bawen-Yogyakarta itu sedang feasibility study. Jadi, kalau kita sepakat nanti melelang dia seperti Serang-Panimbang nanti tanahnya sambil jalan bisa dilakukan tahun depan," jelasnya.
Herry memperkirakan, tol yang akan terbangun hingga tahun 2019 sepanjang 1.852 km. Raihan tersebut bakal lebih tinggi dari rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) sampai tahun 2019 sepanjang 1.000 km.
"Seperti kita ketahui target pembangunan jalan tol, kalau meruntut kembali target RPJMN 1.000 km sampai tahun 2019," tandasnya.
Advertisement