Proyek Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Ditargetkan Kelar Lebih Cepat

Simpang Tugu Ngurah Rai merupakan jalur utama dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai maupun Kawasan Wisata Nusa Dua.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Jun 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2018, 11:00 WIB
Simpang Tugu Ngurah Rai merupakan jalur utama dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai maupun Kawasan Wisata Nusa Dua.(Dok Kementerian PUPR)
Simpang Tugu Ngurah Rai merupakan jalur utama dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai maupun Kawasan Wisata Nusa Dua.(Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengejar penyelesaian pembangunan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, Kota Denpasar, Bali.

Berfungsinya underpass diharapkan mampu mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah yakni dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Tol Bali Mandara, dan Kota Denpasar menuju kawasan wisata Nusa Dua dan sekitarnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Simpang Tugu Ngurah Rai merupakan jalur utama dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai maupun Kawasan Wisata Nusa Dua.

“Underpass ini dibangun bertujuan untuk mengurangi kemacetan di Kota Denpasar serta mendukung pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) tahun 2018,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (23/6/2018).

Hingga 21 Juni 2018, progres fisik pekerjaan underpass tersebut telah mencapai 74,23 persen atau lebih cepat dari rencana 69,51 persen. Dengan progres yang lebih cepat, underpass ini ditargetkan selesai pada Agustus 2018, sedikit lebih cepat dari rencana semula September 2018.

Kementerian PUPR mengingatkan kembali agar kontraktor bekerja dengan mengutamakan kualitas pekerjaan, melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) termasuk kebersihan.

“Salah satu tantangan dalam pembangunan underpass tersebut adalah lokasinya yang berdekatan dengan bandara, sehingga tidak dapat menggunakan peralatan konstruksi yang terlalu tinggi karena dikhawatirkan mengganggu pesawat yang hendak terbang dan mendarat,” ungkap Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, I Ketut Darmawahana

 

 

Rekayasa Lalu Lintas

Simpang Tugu Ngurah Rai merupakan jalur utama dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai maupun Kawasan Wisata Nusa Dua.(Dok Kementerian PUPR)
Simpang Tugu Ngurah Rai merupakan jalur utama dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai maupun Kawasan Wisata Nusa Dua.(Dok Kementerian PUPR)

Selama masa pekerjaan, dilakukan rekayasa lalu lintas dan jalur alternatif misalnya yang akan menuju Nusa Dua, Uluwatu dan Jimbaran dapat melewati Tol Bali Mandara dan untuk Tujuan Bandara Ngurah Rai dapat melewati Jalan Raya Kuta (Tuban).

Underpass akan memiliki panjang 712 meter, lebar 17 meter, dan tinggi 5,1 meter. Dari hasil studi kelayakan (FS), kehadiran underpass dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen dari kondisi semula. Kendaraan dari Nusa Dua menuju Denpasar atau sebaliknya nantinya akan melalui underpass sehingga waktu tempuh kendaraan lebih cepat.

Pembangunan telah dimulai sejak September 2017, dengan nilai Rp 168,3 miliar melalui anggaran Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, Ditjen Bina Marga. Konstruksi dikerjakan oleh PT. Adhi Karya-PT. Nindya Karya-PT. Wira KSO. Sementara untuk konsultan supervisi oleh PT. Wira Widyatama, PT. Aria Jasa Reksatama, dan PT. Tata Guna Patria (Joint Operation).‎

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya