Jokowi Bangga RI Ekspor 250 Gerbong Kereta ke Bangladesh

PT Industri Kereta Api (INKA) telah mengirimkan 15 kereta penumpang mulai Minggu 20 Januari 2019 ke Bangladesh.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Jan 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 15:00 WIB
(Foto: Dok Instagram Presiden Jokowi)
Ekspor gerbong kereta api buatan Indonesia ke Bangladesh (Foto: Dok Instagram Presiden Jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Kereta Api (INKA) telah mengirimkan 15 kereta penumpang mulai Minggu 20 Januari 2019 ke Bangladesh.

Pengiriman tersebut dilakukan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur ke Bangladesh. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam akun media sosial Instagram @Jokowi, Selasa (22/1/2019).

Ia menulis, pengiriman tersebut merupakan ekspor tahap I dari total 250 gerbong senilai USD 100,89 juta atau sekitar Rp 1,43 triliun (asumsi kurs Rp 14.220 per dolar Amerika Serikat). Ini hasil tender pengadaan kereta penumpang untuk Bangladesh Railway yang dimenangi INKA pada 2017.

"Ratusan gerbong kereta api buatan Indonesia akan rutin melintasi rel-rel di negara Bangladesh," tulis dia.

Adapun saat ini pabrik INKA di Jawa Timur tengah menyelesaikan pesanan dari dalam negeri yakni 438 kereta LRT Jabodebek pesanan PT KAI, rangkaian kereta untuk Filipina dan menggarap potensi di Srilanka.

Melihat kondisi itu, Jokowi menuturkan, pasar kereta api di dunia masih luas dan teknologi maju di bidang ini sudah pula Indonesia kuasai. Oleh karena itu, pemerintah mendukung perluasan pabrik INKA di Banyuwangi, Jawa Timur senilai Rp 1,63 triliun.

Jokowi menulis, perluasan pabrik itu, tenaga kerja lokal di INKA yang kini 3.000 orang dapat ditingkatkan menjadi 8.000 orang.

Unggahan Jokowi tersebut mendapatkan tanda like 414.289 hingga artikel ini dibuat. Selain itu mendapatkan13.489 komentar.

 

INKA Kirim 15 Kereta ke Bangladesh

Kereta Api Super Kuat di Bangladesh
Sonar Bangla Express, kereta api super kuat buatan PT Inka yang diekspor ke Bangladesh. (Liputan6.com/Afra Augesti)

Sebelumnya, PT Industri Kereta Api (Inka) mengirim kereta tipe 'Broad Gauge' (BG) ke Bangladesh melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada hari ini.

"Ini pengiriman 'Batch-1' dengan jumlah total 15 kereta," ujar Direktur Utama PT Inka, Budi Noviantoro di sela pengiriman kereta di Surabaya.

Secara keseluruhan, PT Inka memproduksi 250 kereta ke Bangladesh Railway, yang rinciannya sebanyak 50 kereta tipe BG dan 200 kereta tipe 'Meter Gauge' (MG).

Perbedaan kereta antara tipe BG dan MG terletak pada lebar track , yaitu tipe BG dengan lebar 1.676 mm, sedangkan tipe MG selebar 1.000 mm.

Masing-masing tipe, kata dia, akan dirangkai beberapa jenis kereta, baik menggunakan AC maupun non-AC, WJC (kereta tidur AC), WJCC (kereta penumpang AC), WEC (kereta penumpang non-AC), WPC (kereta pembangkit) dan WECDR (kereta makan).

Kapasitas kereta tipe BG memiliki tempat duduk 90 kursi, baik jenis WJCC (AC) maupun WEC (non-AC), kemudian tipe MG mempunyai 55 kursi untuk jenis WJCC (AC) dan 60 kursi jenis WEC (non AC).

"Nanti sisanya kereta akan dikirim bertahap hingga Juli 2019. Pada pengiriman kali ini jenisnya 10 WEC, dua WECRD, serta masing-masing satu WJC, WJCC dan WPC," ujar dia.

PT Inka menjadi pemenang tender pengadaan kereta penumpang untuk Bangladesh Railway pada 2017 dengan total nilai kontrak sebesar USD 100,89 juta. Sekadar informasi, pada 2016 PT Inka juga mengekspor 150 kereta senilai USD 72,39 juta ke Bangladesh, serta 50 kereta di negara tujuan sama dengan nilai kontrak USD 13,8 juta 2006.

Sementara itu, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi PT Inka yang sukses memenangkan tender sehingga mampu ekspor kereta ke Bangladesh.

"Ini adalah bukti bahwa anak bangsa mampu bersaing dan kemampuannya diakui di dunia internasional," katanya.

Menteri yang juga ketua umum DPP Partai Golkar tersebut berharap PT Inka semakin mampu mengembangkan produksinya, bahkan meningkatkan kemampuan engineering serta teknologi agar semakin berkualitas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya