3 Jurus Jokowi Genjot Sumber Daya Maritim

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) memaparkan strategi untuk memanfaatkan sumber daya maritim.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 17 Feb 2019, 21:51 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2019, 21:51 WIB
20161025-Tol-Laut-IA4
Petugas bersiaga sebelum keberangkatan KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) memaparkan strategi untuk memanfaatkan sumber daya maritim sehingga berdampak terhadap kesejahteraan rakyat.

Dalam paparan tersebut, Jokowi memaparkan tiga kebijakan yang sudah dilakukan. Pertama, Jokowi menegaskan, kalau laut merupakan masa depan ekonomi Indonesia. Selama empat tahun pemerintahan, Jokowi menuturkan sudah mengejar 7.000 kapal asing yang melakukan pencurian ikan di laut Indonesia.

"Kita sudah kejar 7.000 kapal asing ilegal yang lakukan pencurian ikan di perairan kita. 488 kapal yang kita bakar dan tenggelamkan, sekarang ini kapal 7.000 (kapal pencuri ikan-red) sudah tidak ada," ujar Jokowi, dalam debat capres kedua, Minggu (17/2/2019).

Ia melanjutkan, dengan mengusir kapal pencuri ikan ilegal, menjadi kesempatan bagi nelayan di Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya alam (SDA).

"Nelayan untuk memanfaatkan sumber daya laut kita, ikan-ikan. Sehingga menjadi sejahtera," tutur Jokowi.

Selain memanfaatkan sumber daya laut terutama ikan, Jokowi juga memanfaatkan ladang minyak di laut atau offshore. Ia menilai, saat ini banyak ladang minyak yang belum digarap.

Ketiga, Jokowi menuturkan, pihaknya akan membenahi infrastruktur laut. Salah satu yang telah dilakukan dengan membangun tol laut.

"Tol laut harus terus dikerjakan terutama ke Indonesia timur, apalagi Indonesia 17 ribu pulau, konektivitas antar pulau, pelabuhan harus secara konsisten. Betul-betul tol laut berikan manfaat untuk rakyat," kata Jokowi.

 

Jokowi Siapkan Petani Hadapi Revolusi Industri 4.0

Gaya Jokowi dan Prabowo Saat Debat Kedua Capres
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi memberi paparannya dalam debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). Semua pertanyaan dalam debat kedua ini dirahasiakan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Capres petahana Joko Widodo atau Jokowi mempunyai strategi menghadapi revolusi industri 4.0 terutama untuk sektor pertanian, perikanan, dan peternakan yang sebagian besar pelakunya masih skala kecil dan tradisional.

"Dalam revolusi industri 4.0 kita tahu keluar dengan kecepatan tiggi, AI, data keluar semua robotic. Dengan pembangunan SDM, kita bisa siapkan bangsa kita menuju revolusi industri 4.0," kata Jokowi menjawab pertanyaan panelis debat yang dibacakan moderator di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Untuk petani, lanjut Jokowi, mereka perlu diperkenalkan market place, sehingga bisa jualan secara online. Sehingga hubungan petani dengan konsumen makin dekat.

"Siapkan juga usaha mikro, super mikro supaya bisa mereka bangun sisten online dan offline. Itu terus kita kerjakan dan supaya tidak tertinggal menyongsong 4.0," kata dia.

Jokowi menambahkan, dengan pembangunan satelit palapa ring di Indonesia bagian timur, tengah, dan barat hampir 100 persen, pembangunan sistem 4G hampir 70 persen di kabupaten kota, maka Indonesia bisa masuk era industri 4.0.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya