Tiket Pesawat Mahal, Pengguna Bus Saat Mudik Naik 15 Persen

Menhub Budi Karya Sumadi berjanji akan perbaiki terminal-terminal agar masyarakat kian tertarik menggunakan bus untuk bepergian.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2019, 19:09 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2019, 19:09 WIB
Seminggu Jelang Lebaran, Pemudik Mulai Padati Terminal Kampung Rambutan
Bus pemudik berjejer di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat (8/6). Diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-3 Lebaran. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menuturkan, terjadi lonjakan jumlah bus selama periode mudik Lebaran 2019. Kenaikan terjadi cukup signifikan yakni mencapai angka 15 persen.

Namun, angka pasti jumlah bus serta penumpang belum dapat dipastikan sebab saat ini arus balik masih terjadi.

"Kira-kira 10 sampai 15 persen. Jadi kalau kenaikan penumpang kita yakini bahwa ini cukup banyak," kata dia di Cikampek Utama, Jawa Barat, Jumat (7/6/2019).

Dia mengatakan, hal tersebut merupakan dinamika baru dengan terjadi kenaikan cukup signifikan pada transportasi jalur darat. Kenaikan penggunaan bus juga diklaim dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan.

"Oleh karenanya pemerintah akan secara sistematis untuk mengefektifkan penggunaan angkutan massal khususnya bus sehingga kemudahan-kemudahan kemacetan itu bisa diatasi dengan baik," ujar dia.

"Ini jadi format baru yg harus kita perhitungkan,  dinamika masyarakat terjadi," dia menambahkan.

Budi pun tak menampik ada kenaikan jumlah pemudik dengan bus lantaran tiket pesawat yang cukup mahal sehingga sebagian masyarakat memilih beralih menggunakan transportasi darat. Namun, dia menegaskan setiap tahun, jumlah pemudik dengan bus memang selalu meningkat.

"Di antaranya itu (tiket peswat tinggi) tetapi dari sejak 2 tahun lalu,  kami selalu menginisiasi bagaimana bus ini menjadi angkutan pertama," ujarnya.

Selain itu, hal lain yang menjadi pemicu drastisnya pengguna bus pada mudik kali ini adalah banyaknya inovasi yang dilakukan perusahaan dengan pemerintah.

"Suatu yang sudah kita pikirkan agar masyarakat pindah dari kendaraan pribadi atau individu ke kendaraan umum. Kita melakukan launching bus Trans Jawa. Kecenderungan masyarakat menggunakan bus sangat antusias,  pengamatan saya baik di Pulogebang maupun Kampung Rambutan," ungkapnya.

Selain itu dia berjanji akan memperbaiki terminal-terminal agar masyarakat kian tertarik menggunakan bus untuk bepergian.  

"Kami minta operator bus mengganti dengan bus yang bagus,  kami janji tahun depan akan memperbaiki terminal-terminal jadi lebih bagus," ujar dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Jakarta-Semarang Hanya 6 Jam

Arus Lalin di Gerbang Tol Palimanan
Rekayasa lalu lintas jalur satu arah (one way) diberlakukan di Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (7/6/2019). Rekayasa lalu lintas di H+3 Lebaran tersebut dilakukan guna mengantisipasi adanya kemacetan saat arus mudik di Jalan Tol Trans Jawa. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengaku mendapat respons positif dari masyarakat terkait kelancaran arus mudik 2019.

Salah satunya adalah rute Jakarta-Semarang. Dia mengungkapkan, perjalanan mudik dari Ibu Kota menuju Semarang hanya memakan waktu 6 jam pada mudik Lebaran 2019.

"Kita juga melihat bahwa kalau kita pelajari Jakarta - Semarang, Jakarta sampai Cikampek katakanlah 1,5 jam, dari Cikampek sampai ke Semarang kira-kira 3,5 jam, jadi 5 jam, di dalam Jakarta mungkin 1 jam jadi 6 jam," kata dia saat melakukan kunjungan di Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Jumat, 7 Juni 2019.

Dia menyatakan, hal itu menjadi kebahagiaan bagi masyarakat dan merupakan sebuah capaian yang positif.

"Ini satu lompatan yang banyak diberikan kegembiraan dari masyarakat," ujar dia.

Hal ini dikatakannya akan dijadikan cambuk bagi pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan untuk terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

"Oleh karenanya ini juga menjadi satu pelajaran kita untuk meningkatkan apa yang harus kita lakukan," ujar dia.

 

Puncak Arus Balik Diprediksi 9 Juni

Arus Lalin di Gerbang Tol Palimanan
Kendaraan mengikuti arahan rekayasa lalu lintas jalur satu arah (one way) di Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (7/6/2019). Rekayasa lalu lintas di H+3 Lebaran itu dilakukan guna mengantisipasi adanya kemacetan saat arus mudik di Jalan Tol Trans Jawa. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Puncak arus balik diprediksi terjadi pada 9 Juni karena sebagian instansi dan perusahaan memulai kembali aktivitasnya pada 10 Juni mendatang.

Melihat hal tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat untuk menghindari perjalanan arus balik pada tanggal tersebut.

"Harapan kita memang yang mudik itu hari ini (tanggal 7 dan 8) atau nanti tanggal 10," kata dia saat melakukan kunjungan di Cikampek Utama, Jawa Barat, Jumat, 7 Juni 2019.

"Kita sangat menghindari tanggal 9 itu sebagai puncak, karena cukup berbahaya kalau kita tidak lakukan secara intensif," dia menambahkan.

Dalam kunjungan tersebut, Budi juga menyempatkan untuk menyapa beberapa pemudik yang melalui gerbang tol Cikamput. Sebagian besar berasa dari Jawa Tengah dan Jawa Barat yang hendak menuju Jakarta.

Salah satunya adalah salah satu rombongan keluarga dari Pati, Jawa Tengah.

"Dari Pati pak," kata pemudik tersebut.

Budi mengapresiasi kepada para pemudik yang memilih pulang pada hari ini dan menilai hal tersebut sebagai keputusan yang tepat.

"Sudah bagus ibu pergi hari ini," ujarnya. Semua pemudik yang dia sapa dilepas dengan pesan agar selalu berhati-hati dan selamat sampai tujuan. "Hati-hati di jalan," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya