Kesejahteraan Meningkat Berkat Pembangunan Pertanian yang Tepat

Kementan memberi bantuan bagi petani, seperti mesin dan alat pertanian, juga membangun infrastruktur.

oleh stella maris diperbarui 05 Agu 2019, 16:48 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 16:48 WIB
Nilai Tukar Petani Turun, Kementan: Hati-Hati Dalam Menggunakan Data
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) membaik.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat Sosial Pertanian dari Institut Policy for Agro Reform, Ismu Amir Hatala mengatakan, Nilai Tukar Petani (NTP) membaik, berdampak pada pembangunan sektor pertanian yang tepat dan sasaran kinerjanya fokus. 

Dalam keterangan resmi Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Agustus, BPS mencatat NTP pada Juli 2019 secara nasional naik 0,29 persen, yaitu dari 102,33 menjadi 102,63. "NTP itu kaitannya dengan pendapatan dan kesejahteraan petani," kata Ismu.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 33 provinsi di Indonesia selama Juli 2019, Kenaikan NTP dipicu oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,70 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) sebesar 0,41 persen.

"Kenaikan NTP disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian," kata dia, di Jakarta, Kamis (1/8).

Dia melanjutkan, kenaikan NTP Juni 2019 dipengaruhi oleh kenaikan NTP di tiga sub sektor pertanian, yaitu NTP Sub Sektor Tanaman Pangan sebesar 0,36 persen, Sub Sektor Holtikultura sebesar 0,61 persen dan Sub Sektor Pertenakan sebesar 0,67 persen.

"Sementara itu, NTP di dua sub sektor pertanian lainnya mengalami penurunan, yaitu NTP Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat dan TP Sub Sektor Perikanan, masing-masinhg sebesar 0,40 persen dan 0,32 persen," jelasnya.

Adapun pada Juli 2019, NTP Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,90 persen dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan terbesar 0,96 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.

"Pada Juli 2019 terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,55 persen, dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Juni 2019 sebesar 112,68 atau naik sebesar 0,60 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," tutupnya.

Sebagai informasi NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (lb).NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, menyampaikan, NTP, dan NTUP selama ini masih digunakan sebagai indikator kemampuan daya beli petani dan indikator kesejahteraan petani.

Menurut Boga, Kementan akan terus mendukung untuk peningkatkan produksi dan kesejahteraan, serta kebijakan dan program yang berpihak kepada petani demi meningkatkan NTP dan NTUP.

"Kementerian Pertanian memberikan bantuan bagi petani, memberi bantuan mesin pertanian, dan alat pertanian, juga membangun infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan produksi," katanya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya