Tumbuh Positif, Masyarakat Masih Percaya Industri Asuransi

Pendapatan premi asuransi kuartal IV 2019 secara keseluruhan naik sebesar 5,8 persen.

oleh Athika Rahma diperbarui 11 Mar 2020, 18:50 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2020, 18:50 WIB
20160217-Ilustrasi Asuransi-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon menyatakan kinerja asuransi tumbuh positif di tengah kondisi pasar yang sedang dihantui ketidakpastian.

Tercatat, pendapatan premi asuransi kuartal IV 2019 secara keseluruhan naik sebesar 5,8 persen dari Rp 185,88 triliun menjadi Rp 196,69 triliun.

Budi menyatakan, hal ini menunjukkan masyarakat masih sadar akan perlunya asuransi, apalagi di tengah wabah virus COVID-19 yang saat ini tengah menyebar di Indonesia.

"Tadi kan lihat, di-health section itu tinggi angkanya. Kami bukan mendukung adanya Corona tapi segmen jangka panjang seperti proteksi, saya pikir keluarga butuh sekali," kata Budi di Jakarta, Rabu (11/03/2020).

Budi menambahkan, untuk ke depannya, pihaknya berharap kinerja industri asuransi akan semakin baik. Meski demikian, diakui dinamika dan tantangan di awal tahun 2020 memang berbeda dari biasanya.

"Memang awal tahun ini challenging. Seperti yang pak Edy sampaikan, awalnya kita bisa forecast tahunan, sekarang mungkin harus dievaluasi 3 bulan sekali. Karena ketidakpastian itu," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pendapatan Premi Industri Asuransi Naik 5,8 Persen di Kuartal IV 2019

20160217-Ilustrasi Asuransi-iStockphoto
Ilustrasi Asuransi (iStockphoto)

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) merilis pertumbuhan bisnis industri asuransi di kuartal IV 2019. Tercatat, pendapatan premi baru industri asuransi naik 5,8 persen, dari Rp 185,88 triliun menjadi Rp 196,69 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum AAJI Budi Tampubolon di konferensi pers di Rumah AAJI, Jakarta Pusat, Rabu (11/03/2020).

"Rinciannya, premi baru terdiri dari premi reguler Rp 27,56 triliun, premi single Rp 96,61 triliun, dan premi lanjutan Rp 72,52 triliun," ujar Budi kepada wartawan.

Lebih lanjut, pendapatan premi asuransi secara keseluruhan naik 18,7 persen atau dari Rp 204,89 triliun pada 2018 menjadi Rp 243,20 triliun di tahun 2019.

Adapun, total investasi industri asuransi jiwa naik 8,6 persen menjadi Rp 501,3 triliun. Sementara klaim reasuransi meningkat menjadi Rp 5,53 triliun di tahun 2019.

Total aset juga meningkat 9,4 persen menjadi Rp 566,67 triliun dari Rp 517,91 triliun. Sementara cadangan teknis juga meningkat dari Rp 393,9 triliun di tahun 2018 menjadi Rp 422,6 di 2019.

"Dengan demikian secara keseluruhan industri asuransi tumbuh dengan baik di kuartal IV 2019," ujar Budi mengakhiri. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya