Harga Minyak Anjlok Lebih dari 4 Persen Dipicu Ketegangan AS-China

Harga minyak mentah West Texas Intermediate turun USD 1,54 atau 4,48 persen ke level USD 32,81 per barel.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Mei 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2020, 08:30 WIB
lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak berjangka jatuh pada perdagagan Rabu setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan sedang bekerja pada respon yang kuat terhadap undang-undang keamanan yang diusulkan China atas Hong Kong.

Selain itu harga minyak turun karena beberapa pedagang meragukan komitmen Rusia untuk pengurangan produksi yang signifikan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (28/5/2020), harga minyak mentah Brent turun USD 1,43 atau 3,95 persen ke level USD 34,74 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate turun USD 1,54 atau 4,48 persen ke level USD 32,81 per barel.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman setuju untuk membahas lebih lanjut tentang pembatasan produksi minyak.

Namun, banyak yang merasa Rusia mengirimkan sinyal menjelang pertemuan dalam waktu kurang dari dua minggu antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+).

OPEC+ memangkas produksi minyak hampir 10 juta barel per hari (bph) pada Mei dan Juni.

"Kedengarannya hebat di atas kertas, tetapi pasar menahan kegembiraan sampai kita mendapatkan beberapa rincian lebih lanjut tentang apakah akan ada pemotongan, berapa banyak barel akan dipotong, dan panjang pemotongan," kata Phil Flynn, analis senior di Kelompok Harga Berjangka.

Konflik AS-China

20170406-Donald Trump Bertemu dengan Xi Jinping di Florida-AP
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sebelum melakukan pertemuan di resor Mar a Lago, Florida, Kamis (6/4). Isu perdagangan dan Korea Utara diperkirakan menjadi isu utama pembahasan kedua pemimpin negara tersebut. (AP Photo/Alex Brandon)

Sementara itu, ketegangan antara AS dan China terus meningkat setelah Cina mengumumkan rencana untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong, yang memicu protes di jalan.

Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengatakan dia telah menyatakan bahwa Hong Kong tidak lagi menjamin perlakuan khusus berdasarkan hukum AS seperti yang dilakukan ketika berada di bawah kekuasaan Inggris. Ini menjadi pukulan terhadap statusnya sebagai pusat keuangan utama.

Ramalan suram atas dampak ekonomi pandemi juga membebani minyak mentah. Ekonom memperkirakan 2 juta orang Amerika mengajukan aplikasi awal untuk asuransi pengangguran minggu lalu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya