Punya 8 Lab hingga Helipad, Miliarder Norwegia Bangun Superyacht Rp 4,5 T

Saat ini, REV Ocean sedang dirakit di Brattvag, Norwegia dan direncanakan bakal berlayar tahun depan.

oleh Nurmayanti diperbarui 02 Jun 2020, 21:02 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2020, 21:00 WIB
Kjell Inge Rokke
(Foto: Maritime Executive)

Liputan6.com, Jakarta Miliarder Norwegia Kjell Inge Rokke bakal membangun superyacht senilai 280 juta euro atau Rp 4,5 triliun (asumsi kurs Rp 16.273). Didalamnya akan dilengkapi 8 laboratorium.

Mengutip laman Daily Mail, Selasa (2/6/2020), kapal bernama REV Ocean ini akan menjadi superyacht terbesar yang dilengkapi 3 kolam renang dan 2 helipad. Kapal ini dibangun dengan tujuan untuk ambil bagian melindungi lautan.

Hal menarik, perusahaan Rokke akan mengundang 400 ahli kelautan untuk belajar bagaimana cara melindungi lautan di 8 laboratorium ada dalam superyacht tersebut. Mereka akan berada di sana selama 3-4 minggu.

Kapal digunakan untuk penelitian dan observasi lautan dan membantu ilmu pengetahuan soal kemaritiman. Saat ini, REV Ocean sedang dirakit di Brattvag, Norwegia dan direncanakan bakal berlayar tahun depan.

Tak cuma laboratorium, kapal ini juga dilengkapi dengan robot yang bisa mengambil sampel di laut hingga kedalaman 4 mil.

Sistemnya juga dirancang agar tidak merusak ekosistem laut dan menjaga agar ikan-ikan tetap hidup. Penelitian yang dilakukan juga menggunakan metode apik sehingga mereka bisa dikembalikan ke lautan lepas.

Dari segi kekuatan mesin, REV Ocean mengkonsumsi bahan bakar 25 liter diesel per mil laut dengan kecepatan 10 knot dan dapat bertahan hingga 120 hari tanpa perlu mengisi bahan bakar. Ini membuatnya memungkinkan untuk melakukan eksplorasi ke laut dalam dan bagian maritim terpencil.

Rokke sendiri adalah miliarder perusahaan minyak ternama, Aker Energy dan tercatat memiliki kekayaan USD 1,4 miliar (Rp 20,7 triliun).

Menjalani bisnis pengeboran minyak yang selama ini berlangsunng di laut, dia mengakui jika perusahannya termasuk salah satu "pelaku" yang merusak laut.

Itulah alasan dia mengundang 400 ahli maritim untuk melakukan penelitian, agar ekosistem laut bisa terjaga dengan baik meskipun pihaknya menyerap minyak dari bawah lautan.

Artis Kylie Jenner Terdepak dari Daftar Orang Terkaya Dunia, Kenapa?

Kylie Jenner
Kylie Jenner berencana miliki anak kedua. (Neilson Barnard / AFP)
Artis Kylie Jenner terdepak dari daftar orang terkaya atau miliarder dunia yang dirilis majalah Forbes. Bahkan, 'miliarder' pemilik bisnis komestik ini dituding telah memalsukan status miliardernya.
 
Dikatakan, Kylie sebenarnya tidak sekaya itu dan pemberitaan bahwa dirinya sukses dengan usaha sendiri dan dari nol adalah akal-akalan keluarga saja. 
 
Kylie sebelumnya dinobatkan sebagai miliarder  termuda yang meraih kekayaan dengan usaha sendiri, pada usia 22 tahun.
 
Kini, Forbes yang memberi status miliarder itu, malah menuduh balik sang public figure dengan menyebutnya 'spun of lie' atau 'kebohongan yang berputar' di majalah mereka. 
 
Dikutip dari The Guardian, Minggu (30/5/2020), Kylie pun meluapkan rasa kesalnya atas pemberitaan Forbes dan membela jika dirinya tidak menginginkan status itu. 
 
"Saya kira ini adalah situs yang punya reputasi yang baik. Ternyata banyak kutipan-kutipan yang bohong dan tidak terbukti. Saya bahkan tidak pernah meminta status miliarder itu, atau berbohong untuk berusaha mendapatkannya," cuit Kylie dalam akun Twitternya. 
 
Meski demikian, Kylie bilang bahwa dirinya bersyukur dengan kehidupan saat ini, dengan putrinya, dan bisnis yang sukses. 
 
"Saya bisa menulis 100 hal yang paling penting daripada memikirkan jumlah uang yang saya punya," ujar Kylie.
 
Sebelumnya, Kylie setuju untuk menjual 51 persen saham perusahaan kosmetik ke perusahaan Coty senilai USD 600 juta, membuat bisnisnya bernilai 970 juta euro. 
 
Tapi Forbes bilang, nilai bisnis Kylie lebih kecil dari apa yang telah keluarganya keluarkan untuk konsumsi pribadi mereka.
 
Data yang diterima Forbes menunjukkan, nilai penjualan perusahaan ialah sebesar 243 juta euro pada 2016 dan 267 juta euro pada 2017.
 
Perwakilan Coty bilang saat presentasi bahwa nilai penjualan perusahaan hanya 101 juta euro pada 2018. Padahal pada data yang diterima Forbes, penjualan tahun 2018 mencapai 292 juta euro.
 
Akhirnya, Forbes menuduh bahwa Kylie bukanlah miliarder, tapi 'hanya berharta di bawah USD 900 juta'.  Setelahnya, saham Coty langsung turun 13 persen. Di tahun 2020, saham Coty anjlok hingga 68 persen. 
 
Kylie bukan artis pertama yang dituduh Forbes memalsukan status miliardernya. Donald Trump, Presiden AS dan Wilbur Rose, sekretaris perdagangan AS juga pernah mengalami hal serupa.
 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya