Pengembangan PLBN Skouw Capai 91 Persen, Intip Penampakannya

Pembangunan lanjutan kawasan perbatasan Skouw bertujuan untuk pertahanan keamanan sekaligus mendukung kegiatan sosial-ekonomi.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 25 Jun 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 12:00 WIB
PLBN Skouw
PLBN Skouw. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meneruskan pengembangan sarana dan prasarana penunjang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw yang terletak di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan lanjutan kawasan perbatasan Skouw bertujuan untuk pertahanan keamanan sekaligus mendukung kegiatan sosial-ekonomi pada wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (25/6/2020).

 

PLBN Skouw. (Dok. Kementerian PUPR)

Saat ini, progres pengembangan sarana dan prasarana penunjang PLBN Terpadu Skouw telah mencapai 91,99 persen. Pekerjaan ini dimulai pada 13 Agustus 2019 dan ditargetkan selesai 31 Agustus 2020. Pengerjaannya menelan anggaran sebesar Rp 129,1 miliar, yang dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya dengan manajemen konstruksi PT Yodya Karya.

Lingkup pekerjaan pengembangan sarana dan prasarana penunjang PLBN Terpadu Skouw meliputi infrastruktur dan penataan kawasan, pembangunan mess karyawan, bangunan pasar, kantor pengelola, renovasi masjid, renovasi gedung serba guna, jembatan penghubung, patung Soekarno, ornamen gerbang, videotron, signage, sculpture, dan sitting group.

Pekerjaan infrastruktur kawasan meliputi perkerasan jalan sepanjang 296 meter, pekerjaan saluran drainase sepanjang 1.620 meter, kolam retensi, kolam penampungan air, pagar keliling sepanjang 1.008 meter, penataan parkir, pembuatan TPS, pekerjaan mamah sirih sebanyak 35 unit dan perabot jalan (tempat sampah dan penerangan).

Sementara penataan kawasan meliputi pekerjaan penanaman taman dengan pohon tabebuya, trembesi, ketapang dan ketapang kencana, pekerjaan perkerasan dan playground.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mess Karyawan

PLBN Skouw.
PLBN Skouw. (Dok Kementerian PUPR)

Mess karyawan dibangun sebanyak 21 unit yang terdiri dari 18 unit tipe 36, 2 unit tipe 54 dan 1 unit tipe 75. Mess karyawan ini dilengkapi dengan air bersih, sanitasi, drainase dan listrik.

Untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat sekitar, Kementerian PUPR juga membangun pasar di PLBN Terpadu Skouw seluas 7.269 m2 yang terdiri dari 2 lantai.

 

PLBN Skouw. (Dok. Kementerian PUPR)

Pasar ini memiliki total 152 kios, dimana lantai dasar terdapat 40 kios dan lantai satu 112 kios. Kantor pengelola juga dibangun setinggi 2 lantai.

Lantai dasar seluas 347,11 m2 terdiri dari ruang rapat, ruang server, ruang loker, gudang, toilet, dan lobby. Sementara lantai atas seluas 104,62 m2 diperuntukan sebagai ruang staf umum, ruang kepala pasar, ruang panel, ruang administrasi, pantry, dan selasar.

Pembangunan Tahap 1

PLBN Skouw.
PLBN Skouw. (Dok Kementerian PUPR)

Sebelumnya, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah menyelesaikan pembangunan tahap 1 PLBN Terpadu Skouw yang difokuskan pada Zona Inti seluas 10,7 Ha dengan luas total bangunan 4.761 m2.

Pembangunannya meliputi bangunan utama PLBN, bangunan pemeriksaan kargo terpadu, Utilitas, keberangkatan dan kedatangan (check point), klinik, car wash, gudang sita, jembatan timbang, koridor pejalan kaki, serta gerbang dan Monumen Lintas Batas Negara (TASBARA).

 

PLBN Skouw. (Dok. Kementerian PUPR)

Guna memudahkan akses menuju PLBN, pembangunan Jembatan Youtefa atau dikenal dengan Jembatan Holtekamp yang telah rampung diyakini akan mempercepat waktu tempuh dari Kota Jayapura ke kawasan perbatasan.

Kini Jayapura-Skouw dapat ditempuh dengan waktu sekitar 60 menit saja. Jarak PLBN Terpadu Skouw dari Bandara Sentani, Jayapura sekitar 82 km melalui jalur darat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya