Penghemat BBM Diyakini Bantu Pulihkan Ekonomi Indonesia

Dengan melakukan penghematan BBM akan membuat daya beli masyarakat meningkat

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2020, 12:11 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2020, 12:07 WIB
Isu Penghapusan, Pertamina Tetap Salurkan BBM Beroktan Rendah
Pengendara motor mengisi BBM di SPBU, Jakarta, Kamis (18/6/2020). PT Pertamina (Persero) berencana melakukan simplifikasi produk BBM yang tidak ramah lingkungan yang mempunyai kadar Research Octane Number (RON) di bawah 91. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Krisis ekonomi yang melanda Indonesia harus dipulihkan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan menghadirkan produk hemat bahan bakar minyak (BBM).

Dengan melakukan penghematan BBM akan membuat daya beli masyarakat meningkat, mengurangi impor BBM dan memangkas biaya logistik.

Founder produk penghemat BBM Biofk Yolhan Wijaya mengatakan, dalam masa pandemi Covid-19 ini dirinya bersama CV Fun Sinar Jaya Mandiri meluncurkan produk penghemat BBM yang diberi nama Biofk. Produk ini diyakini bisa menghemat penggunaan BBM sekitar 50-80 persen.

"Produk ini akan membantu ekonomi Indonesia keluar dari resesi khususnya menekan pengeluaran konsumsi bahan bakar," ujar Yolhan dalam peresmian Kantor Distributor Biofk Jakarta, di Jakarta, Senin (20/7/2020).

Yolhan mengatakan, selama ini kebutuhan BBM di Indonesia sangat besar sekali sehingga perlu melakukan impor. Bahkan angka impornya mencapai 40 persen dari total kebutuhan BBM nasional.

Menurut dia, tingginya angka impor BBM ini yang sering membuat Indonesia terus mengalami defisit neraca perdagangan. Maka dengan kehadiran Biofk yang dapat menghemat konsumsi BBM sekitar 50-80 persen bisa menjadi solusi menekan defisit.

"Nah kalau penghematannya bisa 50 persen, maka ada surplus sekitar 10 persen yang bisa dimanfaatkan untuk ekspor ke luar negeri," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Masyarakat Lebih Efisien

Aksi Klub Motor Palembang Kurangi Polutan Kota Dengan BBM Ramah Lingkungan
Para pengendara sepeda motor mengantri mengisi BBM RON tinggi di salah satu SPBU Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Sementara manfaat bagi pengguna Biofk, lanjut Yolhan, yakni pengeluaran atau dana pembelian BBM akan lebih efisien. Sehingga dana dari efisiensi BBM ini bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya seperti pengeluaran pendidikan ataupun membantu iuran kendaraan bermotor.

"Bahkan ongkos logistik akan berkurang sehingga harga barang bisa lebih murah dan dapat menekan inflasi," tegasnya.

Yolhan menuturkan, Biofk telah digunakan oleh supir truk kontainer hasilnya biasanya mereka harus mengeluarkan dana untuk pembelian BBM sekitar Rp3 juta dari Jawa Tengah sampai ke daerah Sumatera. Maka dengan Biofk ini supir bisa menghemat Rp1,5 juta.

"Tentu ini angka yang tidak kecil bagi supir truk. Begitu juga dengan nelayan yang biaya BBM nya cukup besar kalau mau melaut. Ini bisa jadi solusi," katanya.

Dia memaparkan Biofk telah mendapatkan izin dan lulus uji dari laboratorium Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM) Cepu, Blora, Jawa Tengah.

Biofk juga telah banyak diuji pada ribuan kendaraan dan hasilnya bisa menghemat konsumsi BBM 50-80 persen. Selain hemat BBM, Biofk juga membuat mesin lebih dingin dan membersihkan kotoran atau kerak yang ada di mesin.

Saat ini Yolhan mengungkapkan, Biofk telah tersebar di seluruh Indonesia dengan memiliki empat distributor utama yakni di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan. Sedangkan jumlah reseller juga telah mencapai ratusan orang.

"Ini tentu juga menjadi jalan keluar bagi mereka yang terkena PHK. Jadi Biofk selain membantu ekonomi negara juga bisa mengurangi pengangguran," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya