Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya meningkatkan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan kawasan pariwisata di berbagai daerah.
Salah satunya dengan pembangunan proyek Tol Semarang-Demak sepanjang 27 km yang terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang yang menelan anggaran Rp 15,3 triliun.
"Beberapa waktu lalu Tol Trans Jawa diresmikan dari Merak sampai dengan Pasuruan dan akan kita teruskan hingga ke Banyuwangi. Kami juga membangun Tol Semarang-Demak yang digabungkan dengan tanggul laut sekaligus untuk menanggulangi rob di Semarang," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pernyataan terbarunya, Selasa (11/8).
Advertisement
Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak dilakukan dengan skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU). Jalan tol ini terbagi menjadi dua seksi, Seksi 1 (Semarang - Sayung) sepanjang 10,69 km merupakan dukungan pemerintah. Sementara Seksi 2 (Sayung - Demak) sepanjang 16,31 km merupakan tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Pembangunan Seksi 1 masih dalam proses pengajuan Green Book dan penyusunan Desain Rencana Teknik Akhir (RTA). Sementara progres pembangunan Seksi 2 sudah mencapai 30,53 persen untuk pembebasan lahan dan 10,56 persen untuk fisik. Konstruksi Seksi 1 direncanakan selesai pada akhir 2022 dan Seksi 2 ditargetkan selesai Juni 2022.
Secara teknis Jalan Tol Semarang-Demak direncanakan memiliki dua simpang susun. Kecepatan rencana 100 km/jam dengan arah pelebaran pada jalan tol ini adalah pelebaran ke dalam dengan jalur awal 2x2 dan jalur akhir 2x3. Kehadiran Tol Semarang - Demak nantinya selain akan mendukung kawasan industri juga akan mendukung Demak sebagai kawasan wisata religi.
Pembangunan jalan tol dengan nilai investasi fantastis ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya - PT Pembangunan Perumahan KSO. Sedangkan untuk konsultan supervisi PT Virama Karya dan konsultan perencana PT LAPI - ITB.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ada Tol, Kemacetan Semarang-Demak Bakal Berkurang
PT PP (Persero) Tbk atau PTPP telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Tol Semarang-Demak di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jakarta, kemarin.
Pembangunan proyek tol terintegrasi dengan tanggul laut ini didukung sepenuhnya oleh pemerintah, di mana PII menjadi salah satu vehicle Kementerian Keuangan untukmenjamin Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut dengan total nilai investasi sebesar Rp15 triliun.
Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat mengatakan, Tol Semarang-Demak merupakan salah satu bentuk kolaborasi dan instrument dalam mendorong skema pendanaan KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha).
"Pembangunan ini diharapkan tidak hanya sukses mengatasi kemacetan dan rob, namun mampu menggambarkan reputasi negara sebagai investor friendly," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Penandatanganan PPJT ini dilakukan untuk menindaklanjuti Surat Menteri PUPR No. PB.02.01-Mm/1347tanggal 17 Juli 2019 mengenai Penetapan Pemenang Lelang Tol Semarang-Demak. Adapun penandatanganan Akta Perjanjian Usaha Patungan (PUP) dan Akta Pendirian PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak telah dilakukan 7 Agustus 2019 lalu.
"Melalui penandatanganan PPJT ini, diharapkan Perseroan bisa memulai proses pengerjaan pembangunanjalan tol sepanjang 27 kilometer," kata dia.
Advertisement
Berfungsi sebagai Tanggul Laut
Seperti diketahui, Tol Semarang-Demak merupakan satu dari 14 ruas tol Proyek Strategis Nasional (PSN)Perpres Nomor 56 Tahun 2018.
Proyek tol sepanjang 27 kilometer ini direncanakan berfungsi sebagai tanggul laut di pantai utara Kota Semarang, mulai dari wilayah Kaligawe hingga Kali Sayung di Kabupaten Demak, sehingga dapat menanggulangi banjir dan rob Kota Semarang sekaligus mengurai kemacetan Semarang-Demak.
PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak selaku badan usaha yang memenangi lelang, akan melaksanakan perencanaan, pengembangan, pembangunan dan pengelolaan Tol Semarang-Demak, dengan susunan kepemilikan saham Perseroan sebanyak 65 persen, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebanyak 25 persen dan PT Misi Mulia Metrical sebanyak 10 persen.