Liputan6.com, Jakarta - Pelaku UMKM Pecel lele dan gado-gado Iis Suminar mengaku senang mendapatkan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif UMKM sebesar Rp 2,4 juta Oktober lalu. Sehingga usahanya bisa bertahan dan berkembang di masa pandemi covid-19.
“Alhamdulillah setelah ada bantuan UMKM Saya bersyukur saya bisa memperlebar tempat untuk usaha tambahan saya menambahkan usaha gorengan, dan saya memanfaatkan sayur yang ibu saya jual tidak terbuang sia-sia,” kata Iis, dalam dialog produktif bersama FMB9ID_IKP, Senin (9/11/2020).
Awalnya ia mendapat informasi melalui media sosial terkait banpres tersebut, lalu ia bergegas ke bank di dekat rumahnya yakni di Cibinong, Bogor, untuk menanyakan lebih lanjut terkait bantuan tersebut.
Advertisement
Saat kedatangannya yang pertama ia bertanya kepada pihak bank untuk memastikan apakah ia layak mendapatkan banpres, ternyata setelah dicek Iis layak. Kemudian Iis mengajukan ke pihak desa untuk mendapatkan dana UMKM, dengan membawa KK, KTP, dan SKU.
Di hari berikutnya ia datang lagi ke bank untuk mengurus buku rekening dan ATM, agar dana tersebut bisa dicairkan. Setelah mengurus, ia diminta oleh pihak bank untuk menunggu selama seminggu, dan akhirnya dana tersebut telah cair di rekening Iis.
“Bantuannya Rp 2,4 juta Saya menerima bulan Oktober. Lumayan sulit pertama harus mempunyai ATM saya akan jual gado-gado tidak pernah memegang ATM atau apapun jadi saya harus mengajukan ATM ke bank,” jelasnya.
Dirinya mengaku sangat bersyukur mendapatkan Banpres, sehingga usahanya bisa berkembang dan bisa dibelanjakan untuk kebutuhan berdagang, seperti membeli minyak goreng, gula aren, dan lainnya.
Sementara ia tidak membeli sayur dipasar untuk membuat gado-gado, melainkan ia membeli sayuran milik ibunya yang juga pedagang. Namun selama pandemi yang membeli sayuran menurun karena ada kebijakan PSBB, maka dirinya berinisiatif untuk memanfaatkan dan membeli sayur milik ibunya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bantuan Kredit
Tak berhenti disitu, Iis mendapatkan informasi terkait tawaran bantuan kredit usaha Ultra mikro dari BRI yang berjumlah Rp 10 juta. Awalnya ia ragu untuk menerima tawaran tersebut, lantaran jumlahnya yang cukup besar, kata Iis.
Namun, akhirnya setelah berpikir Panjang ia menerima tawaran bantuan kredit usaha dari BRI. Dirinya yakin uang tersebut bisa menambah modal usahanya dan semakin maju.
“Alhamdulillah sekarang semakin maju, saya ambil saja uang itu saya gunakan untuk memperbesar tempat pecel itu kan sebelumnya sempit untuk menyimpan peralatan kemudian saya juga menambah tempat untuk dagang gorengan,” jelasnya.
Untuk penyicilannya pihak bank BRI memberikan keringanan 3 bulan gratis pencicilan, setelahnya barulah dirinya mencicil. Iis mengambil cicilan selama 21 bulan dengan jumlah setoran Rp 509.000, menurutnya cicilannya ringan.
Advertisement