Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Hari Valentine dan tradisi tukar hadiah mungkin terlihat sedikit berbeda tahun ini di Amerika Serikat. Itu karena negara Adidaya ini tengah dilanda inflasi tertinggi dalam 40 tahun.
Dilansir dari Fox Business, Senin (14/2/2022) indeks harga konsumen Amerika Serikat naik 7,5 persen pada Januari 2022, menandai kenaikan tercepat sejak Februari 1982.
Kepala penasihat industri ritel NPD Group, Marshal Cohen mengatakan harga rata-rata hadiah di AS naik antara 10 persen dan 15 persen.
Advertisement
"Kami melihat kenaikan yang lebih tinggi dari kartu ucapan hingga bunga dan cokelat," kata Cohen.
"Selain itu, biaya makan malam di restoran mewah untuk makan bersama orang yang Anda cintai juga akan lebih mahal," bebernya.
Meskipun restoran-restoran di AS memang akan lebih mahal pada Hari Valentine, Cohen mengatakan tahun ini biayanya mendekati 20 persen hingga 25 persen lebih mahal.
Tak hanya makan malam di restoran, biaya bahan makanan untuk masak di AS juga naik 10 persen.
Penyebaran Covid-19 Omicron Hambat Perayaan Valentine di Luar Rumah
Selain inflasi, penyebaran Covid-19 varian Omicron juga masih menyebar dengan cepat di seluruh AS, yang berarti opsi bepergian dan makan di luar masih menjadi perhatian besar, menurut Cohen.
"Sulit untuk masuk ke beberapa restoran favorit Anda hanya karena mereka tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya," jelas dia.
Situasi ini membuat konsumen di AS terpaksa untuk berpikir sedikit lebih kreatif dalam hal pemberian hadiah dan rencana perayaan Hari Valentine.
Salah satu ide menarik, mungkin seperti membuat makanan rumahan atau membuat hadiah dengan karya sendiri.
"(Anda) mungkin tidak mendapatkan hadiah yang sama seperti yang selalu Anda dapatkan dari tahun ke tahun," ujar Cohen.
"Hari Valentine ini, ini lebih tentang pemikiran daripada kuantitas dan jumlah yang kita belanjakan," tuturnya.
Advertisement