Liputan6.com, Jakarta Emas dikenal sebagai aset safe haven karena kemampuannya mempertahankan nilai terhadap inflasi. Tak heran jika banyak investor hingga masyarakat umum memilih emas sebagai instrumen lindung nilai kekayaan.
Namun, apakah harga emas dalam lima tahun terakhir benar-benar mencerminkan keuntungan jangka panjang? Dikutip dari Galeri24 Pegadaian, Jumat (25/4/2025), simak ulasan lengkap perkembangan harga emas dari tahun 2020 hingga 2025 berikut ini.
Baca Juga
1. Harga Emas 2020 Melejit di Tengah Pandemi
Tahun 2020 menjadi momentum penting dalam sejarah harga emas global. Ketika pandemi COVID-19 mengguncang pasar keuangan dunia, emas menjadi pilihan utama sebagai aset pelindung nilai. Pada Agustus 2020, harga emas dunia melonjak hingga menyentuh USD 2.063 per troy ounce.
Advertisement
Di pasar domestik, harga emas menembus Rp1 juta per gram, mencatat rekor tertinggi saat itu. Data dari CNBC Indonesia menunjukkan bahwa gejolak ekonomi global mengukuhkan posisi emas sebagai instrumen investasi yang tahan krisis.
2. Tahun 2021–2022: Harga Mengalami Konsolidasi
Memasuki 2021, pasar keuangan global mulai pulih seiring program vaksinasi yang sukses. Alhasil, minat terhadap aset berisiko seperti saham meningkat, sementara harga emas turun ke kisaran USD 1.700–1.800.
Harga emas di Indonesia juga terkoreksi, namun masih bertahan di sekitar Rp900 ribu per gram. Pada 2022, konflik Rusia-Ukraina sempat mendongkrak harga emas kembali di atas USD 2.000. Sayangnya, kebijakan suku bunga tinggi dari The Fed menekan harga emas turun kembali ke bawah USD 1.800.
3. Tahun 2023–2024: Inflasi dan Ketidakpastian Dukung Harga Emas
Tahun 2023 diwarnai kekhawatiran terhadap inflasi dan potensi resesi global. Ini mendorong harga emas dunia kembali menguat, menembus USD 2.000 per troy ounce di akhir tahun. Di pasar lokal, harga emas naik mendekati Rp1,1 juta per gram. Sepanjang 2024, tren positif berlanjut. Menurut laporan Tribunnews (19 April 2025), harga emas naik sekitar 12% akibat melemahnya rupiah dan meningkatnya permintaan sebagai lindung nilai inflasi.
4. Tahun 2025: Stabilitas Harga yang Menjanjikan
Hingga April 2025, harga emas global stabil di kisaran USD 2.000. Meskipun tidak menyamai puncak 2020, stabilitas ini menunjukkan bahwa emas tetap menjadi aset yang aman. Di Indonesia, harga emas berada di kisaran Rp1,2 juta per gram, memberi keuntungan signifikan bagi investor yang masuk sejak awal 2020.
5. Apakah Investasi Emas Menguntungkan?
Jika Anda membeli emas saat harganya Rp800 ribu per gram di awal 2020, maka keuntungan hingga 2025 bisa mencapai 50%.
Sebaliknya, membeli saat harga puncak dan menjual saat koreksi bisa menyebabkan kerugian.
Oleh karena itu, emas lebih cocok untuk investasi jangka panjang, bukan untuk tujuan spekulatif.
Advertisement
Pelajaran Berharga dari Perjalanan Harga Emas
Waktu pembelian sangat penting. Membeli saat harga rendah dan bersabar menyimpannya memberi hasil terbaik.Diversifikasi aset perlu dilakukan.
Jangan hanya bergantung pada emas, seimbangkan portofolio Anda dengan instrumen lain.Perhatikan faktor global.
Kondisi geopolitik, inflasi, dan kebijakan bank sentral sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.
