Tren Harga Emas 2020–2025: Benarkah Selalu Menguntungkan?

Apakah harga emas dalam lima tahun terakhir benar-benar mencerminkan keuntungan jangka panjang? Simak ulasan lengkap perkembangan harga emas dari tahun 2020 hingga 2025 berikut ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 25 Apr 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2025, 10:00 WIB
(Ilustrasi harga emas dunia by Freepik)
(Ilustrasi harga emas dunia by Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Emas dikenal sebagai aset safe haven karena kemampuannya mempertahankan nilai terhadap inflasi. Tak heran jika banyak investor hingga masyarakat umum memilih emas sebagai instrumen lindung nilai kekayaan.

Namun, apakah harga emas dalam lima tahun terakhir benar-benar mencerminkan keuntungan jangka panjang? Dikutip dari Galeri24 Pegadaian, Jumat (25/4/2025), simak ulasan lengkap perkembangan harga emas dari tahun 2020 hingga 2025 berikut ini. 

1. Harga Emas 2020 Melejit di Tengah Pandemi

 Tahun 2020 menjadi momentum penting dalam sejarah harga emas global. Ketika pandemi COVID-19 mengguncang pasar keuangan dunia, emas menjadi pilihan utama sebagai aset pelindung nilai. Pada Agustus 2020, harga emas dunia melonjak hingga menyentuh USD 2.063 per troy ounce.

Di pasar domestik, harga emas menembus Rp1 juta per gram, mencatat rekor tertinggi saat itu. Data dari CNBC Indonesia menunjukkan bahwa gejolak ekonomi global mengukuhkan posisi emas sebagai instrumen investasi yang tahan krisis. 

2. Tahun 2021–2022: Harga Mengalami Konsolidasi

 Memasuki 2021, pasar keuangan global mulai pulih seiring program vaksinasi yang sukses. Alhasil, minat terhadap aset berisiko seperti saham meningkat, sementara harga emas turun ke kisaran USD 1.700–1.800.

Harga emas di Indonesia juga terkoreksi, namun masih bertahan di sekitar Rp900 ribu per gram. Pada 2022, konflik Rusia-Ukraina sempat mendongkrak harga emas kembali di atas USD 2.000. Sayangnya, kebijakan suku bunga tinggi dari The Fed menekan harga emas turun kembali ke bawah USD 1.800. 

3. Tahun 2023–2024: Inflasi dan Ketidakpastian Dukung Harga Emas

 Tahun 2023 diwarnai kekhawatiran terhadap inflasi dan potensi resesi global. Ini mendorong harga emas dunia kembali menguat, menembus USD 2.000 per troy ounce di akhir tahun. Di pasar lokal, harga emas naik mendekati Rp1,1 juta per gram. Sepanjang 2024, tren positif berlanjut. Menurut laporan Tribunnews (19 April 2025), harga emas naik sekitar 12% akibat melemahnya rupiah dan meningkatnya permintaan sebagai lindung nilai inflasi. 

4. Tahun 2025: Stabilitas Harga yang Menjanjikan

 Hingga April 2025, harga emas global stabil di kisaran USD 2.000. Meskipun tidak menyamai puncak 2020, stabilitas ini menunjukkan bahwa emas tetap menjadi aset yang aman. Di Indonesia, harga emas berada di kisaran Rp1,2 juta per gram, memberi keuntungan signifikan bagi investor yang masuk sejak awal 2020. 

 

5. Apakah Investasi Emas Menguntungkan?

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Petugas menunjukkan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 666 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Jika Anda membeli emas saat harganya Rp800 ribu per gram di awal 2020, maka keuntungan hingga 2025 bisa mencapai 50%.

Sebaliknya, membeli saat harga puncak dan menjual saat koreksi bisa menyebabkan kerugian. 

Oleh karena itu, emas lebih cocok untuk investasi jangka panjang, bukan untuk tujuan spekulatif. 

 

Pelajaran Berharga dari Perjalanan Harga Emas 

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)... Selengkapnya

Waktu pembelian sangat penting. Membeli saat harga rendah dan bersabar menyimpannya memberi hasil terbaik.Diversifikasi aset perlu dilakukan.

Jangan hanya bergantung pada emas, seimbangkan portofolio Anda dengan instrumen lain.Perhatikan faktor global.

Kondisi geopolitik, inflasi, dan kebijakan bank sentral sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya