Konstruksi Digital Dorong Percepatan Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang

Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus mendorong percepatan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 km.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Agu 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2022, 11:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan proyek Tol Pekanbaru-Bangkinang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan proyek Tol Pekanbaru-Bangkinang (dok: PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus mendorong percepatan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 km. Proses finishing-nya didukung melalui terobosan teknologi inovasi selama pembangunannya.

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, percepatan pembangunan infrastruktur melalui penerapan konstruksi digital pada Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang diimplementasikan lewat teknologi Building Information Modelling (BIM).

"Dengan adanya BIM, proses konstruksi bisa menjadi lebih efektif. Sehingga pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh sejumlah orang dalam waktu tertentu bisa dikerjakan menggunakan sistem BIM dalam waktu yang relatif lebih singkat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (24/8/2022).

Danang menjelaskan, inovasi teknologi Building Information Modelling merupakan representasi rencana bangunan aktual yang dituangkan secara digital berbentuk tiga dimensi dan animasi yang dapat dilihat menggunakan Virtual Reality (VR).

"Dengan menggunakan model 3D ini, informasi yang digunakan pada teknologi BIM sebagai landasan untuk stakeholder melakukan decision making dalam setiap tahapan konstruksi," terangnya

Implementasi BIM di proyek Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang telah dilaksanakan dalam perencanaan main road, structure (overpass, underpass, jembatan, box traffic, box drain), simulasi scheduling hingga perhitungan cost estimating.

Selanjutnya, implementasi BIM yang ada di lapangan digunakan pada beberapa pekerjaan yakni menggunakan gambar kerja yang merupakan output dari BIM, dibandingkan sebelumnya yang masih menggunakan gambar manual.

Dengan menggunakan BIM dan platform CDE (Common Data Environment), proses approval dokumen dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

 

Jadi Pembanding

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan proyek Tol Pekanbaru-Bangkinang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan proyek Tol Pekanbaru-Bangkinang (dok: PUPR)

Selanjutnya, teknologi BIM juga sudah dapat digunakan sebagai pembanding antara perencanaan dengan realisasi di lapangan baik dari segi volume pekerjaan, biaya, maupun penjadwalannya.

Salah satu contoh yakni pada proses pembuatan gambar kerja struktur jembatan, perhitungan volume beton dan tulangan, tahapan pekerjaan, dan perhitungan volume. Dengan menggunakan BIM, pekerjaan highway dengan panjang penanganan 5 km yang dikerjakan oleh 1 orang dapat diselesaikan 15 hari, mulai dari gambar kerja sampai dengan perhitungan volume.

Manfaat lainnya, Danang menambahkan, yakni terdapat pada perhitungan volume yang jauh lebih teliti dan akurat karena sistem tersebut mampu membaca suatu bentuk secara detail sesuai dengan model rencana.

"Sehingga, implementasi BIM dalam membangun jalan tol akan memangkas waktu pekerjaan dan juga biaya," pungkas dia.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Jokowi Ingin Keberadaan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang Tingkatkan Daya Saing Produk Lokal

Peresmian Tol Pekanbaru-Bangkinang untuk memperlancar arus mudik lebaran.
Peresmian Tol Pekanbaru-Bangkinang untuk memperlancar arus mudik lebaran. (Liputan6.com/M Syukur)

Presiden Jokowi berharap pembangunan jalan Tol Trans Sumatera, Pekanbaru-Bangkinang dapat mempercepat mobilitas masyarakat dan barang. Selain itu, dia ingin keberadaan jalan tol ini mampu meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Padang, Seksi Pekanbaru-Bangkinang, Kota Pekanbaru Riau, Rabu (19/5/2021), sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

"Sekali lagi dengan terbukanya banyak ruas-ruas jalan tol ini, kita harapkan mobilitas barang, mobilitas orang bisa dipercepat dan kita memiliki daya saing yang tinggi terhadap negara-negara lain," ujar Jokowi.

"Dan produk-produk yang ada, baik di provinsi Riau dan di Provinsi Padang nantinya akan memiliki daya saing yang baik. Terutama, dalam rangka bersaing dengan produk-produk dari negara-negara lain," sambungnya.

Jokowi menyampaikan saat ini pembangunan jalan tol Pekanbaru-Bangkinang sudah berjalan 40 kilometer. Dia bergarap pembangunan jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang dapat berjalan lancar.

"Ini berada di sirip Pekanbaru-Bangkinang dan nanti ke arah Padang. Sudah berjalan kurang lebih 40 km dan kita harapkan progresnya makin hari makin panjang," kata dia.

Lintasi 23 Desa

Progres konstruksi Tol Pekanbaru – Bangkinang telah mencapai 64 persen. (Hutama Karya)
Progres konstruksi Tol Pekanbaru – Bangkinang telah mencapai 64 persen. (Hutama Karya)

Sebagai informasi, Tol Pekanbaru-Bangkinang melintasi lima kecamatan dan 23 desa di Kabupaten Kampar, Riau, di antaranya, Kecamatan Tambang, meliputi Desa Rimbo Panjang, Kualu Nenas, Sungai Pinang, Kuapan dan Kecamatan Kampar Timur serta Desa Pulau Birandang.

Kemudian proyek jalan tol ini juga melalui Kecamatan Rumbio Jaya, meliputi Desa Bukit Kratai, Naga Beralih, Kayu Aro dan Sawah. Selanjutnya Kecamatan Kampar Utara meliputi Desa Sungai Jalau, Muara Jalai, Sungai Tonang. Terakhir Kecamatan Bangkinang di Desa Pasir Sialang.

Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) optimis konstruksi ruas Tol Pekanbaru-Bangkinang sebagai bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera selesai tahun ini.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan menyampaikan progres signifikan konstruksi Tol Pekanbaru-Bangkinang tak lepas dari komitmen kontraktor yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) untuk terus mengebut pekerjaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya