BTPN Syariah Optimistis Tahun Politik Kerek Ekonomi Ultra Mikro Daerah

Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad mengatakan salah satu sentimen yang mendorong optimisme perusahaan terhadap ekonomi ultra mikro lantaran bertepatan dengan tahun politik.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Okt 2022, 08:23 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2022, 08:23 WIB
Corporate and Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin (Kanan) saat mengunjungi UMKM Ultra Mikro kerupuk Kuansing di Kelurahan Air Dingin, Kota Pekanbaru. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)
Corporate and Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin (Kanan) saat mengunjungi UMKM Ultra Mikro kerupuk Kuansing di Kelurahan Air Dingin, Kota Pekanbaru. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) optimistis ekonomi daerah, utamanya yang dijalankan oleh pelaku usaha ultra mikro memiliki peluang pertumbuhan yang besar ke depannya. Hal ini diharpakan juga akan berimbas pada naiknya pembiayaan BTPN Syariah untuk segmen ultra mikro.

Pada 2023, Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad mengatakan salah satu sentimen yang mendorong optimisme perusahaan terhadap ekonomi ultra mikro lantaran bertepatan dengan tahun politik. Dalan catatannya, ekonomi daerah cenderung mengalami perputaran saat memasuki tahun politik.

"Kita optimis karena biasanya tahun pemilu adalah tahun yang baik untuk ekonomi di daerah berputar. Nasabah kita yang punya garment pasti produksi, usaha makanan juga produksi. Jadi kami yakin dampaknya pasti sangat bagus untuk segmen di pedesaan,” kata dia kepada awak media di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

BTPN Syariah merupakan bank umum syariah pertama yang fokus mengumpulkan dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif. BTPN Syariah telah membuka akses di sejumlah wilayah untuk membantu keluarga prasejahtera produktif pada sektor UMKM Ultra Mikro.

BTPN Syariah memberikan pembiayaan pra sejahtera produktif yang diberikan berkelompok. BTPN Syariah memberikan pembiayaan tanpa jaminan kepada masyarakat prasejahtera produktif untuk modal.

Pembiayaan berkelompok ini memiliki tujuan untuk membangun 4 karakter pada diri nasabah, berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu.

Untuk mendukung pertumbuhan pada segmen tersebut, BTPN syariah juga memberlakukan penyesuaian suku bunga acuan. Di mana nasabah lama akan diberikan diskon atau tidak serta merta langsung mengikuti kebijakan suku bunga teranyar. Sehingga nasabah tidak kaget dan tetap membayar sesuai tagihan semula.

"Segmen ultra mikro itu simplicity. Kalau dibikin naik turun mereka pusing. Jadi harus simple. Mereka cuma butuh berapa mereka harus bayar tiap bulan,” kata dia.

 

 

 

BTPN Syariah Beri Pembiayaan ke 6 Juta Keluarga Prasejahtera

Business Coach BTPN Syariah area Riau, Fauzan Ridha memberikan cinderamata kepada UMKM Ultra Mikro kerupuk Kuansing di Kelurahan Air Dingin, Kota Pekanbaru. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)
Business Coach BTPN Syariah area Riau, Fauzan Ridha memberikan cinderamata kepada UMKM Ultra Mikro kerupuk Kuansing di Kelurahan Air Dingin, Kota Pekanbaru. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Sebelumnya, BTPN Syariah berusaha mengepakan sayapnya dengan membuat sejumlah program. Bank yang dirintis sejak 2010 telah mampu memberikan program pemberdayaan terhadap 6 juta keluarga prasejahtera.

Corporate and Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin mengatakan, BTPN Syariah merupakan bank umum syariah pertama yang fokus mengumpulkan dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif. BTPN Syariah telah membuka akses di sejumlah wilayah untuk membantu keluarga prasejahtera produktif pada sektor UMKM Ultra Mikro.

“Salah satunya di Pekanbaru kami telah membuka akses pada 2013,” ujar Ainul kepada Liputan6.com, Kamis (15/9/2022).

Ainul menjelaskan, Juni 2022 pembiayaan untuk keluarga prasejahtera produktif di wilayah pekanbaru mencapai 49 ribu perempuan keluarga prasejahtera produktif. Untuk keseluruhan wilayah Indonesia, jangkauan BTPN Syariah telah memberikan manfaat kepada 6 juta keluarga prasejahtera.

“Kami fokus melayani para perempuan pelaku usaha ultra mikro di pelosok,” jelas Ainul.

BTPN Syariah memberikan pembiayaan prasejahtera produktif yang diberikan berkelompok. BTPN Syariah memberikan pembiayaan tanpa jaminan kepada masyarakat prasejahtera produktif untuk modal.

“Jadi pembiayaan berkelompok ini memiliki tujuan untuk membangun 4 karakter pada diri nasabah, berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu,” ucap Ainul.

Sektor yang Jadi Fokus BTPN Syariah

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada Selasa (8/5/2018).
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada Selasa (8/5/2018).

Terdapat beberapa sektor yang menjadi fokus BTPN Syariah dalam memberikan permodalan. Pada paket keuangan, diberikan berupa paket keuangan dengan memberikan modal usaha sesuai kebutuhan membangun dan mengembangkan usaha produktif.

“Bantuan ini kemudian dikembalikan dalam bentuk angsuran dua mingguan,” terang Ainul.

BTPN Syariah memberikan program pemberdayaan kepada kelompok UMKM Ultra Mikro yang telah terbentuk. Program tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan melalui program pendampingan berkelanjutan yang meliputi topik kesehatan, kewirausahaan dan pengembangan komunitas.

“Nantinya setiap sentra akan didampingi petugas lapangan terlatih atau Community Officer,” kata Ainul.

Bank BUKU 3

RUPSLB BTPN Syariah (BTPS) pada Kamis, 13 Oktober 2022. RUPSLB angkat Ongki Wanadjati Dana sebagai komisaris (Foto: BTPN Syariah)
RUPSLB BTPN Syariah (BTPS) pada Kamis, 13 Oktober 2022. RUPSLB angkat Ongki Wanadjati Dana sebagai komisaris (Foto: BTPN Syariah)

Ainul mengungkapkan, sejak dirintis pada 2010, BTPN Syariah mengalami perkembangan sehingga pada 4 Juni 2020 resmi naik peringkat menjadi kelompok Bank BUKU 3 berdasarkan persetujuan OJK pada 7 Juli 2020. Selain itu, BTPN Syariah diklasifikasikan sebagai KBMI 2 atau Bank dengan modal inti lebih dari Rp6 triliun pada Oktober 2021.

“Saat ini BTPN Syariah sudah tersebar di 23 provinsi dengan 12 ribu karyawan,” ungkap Ainul.

BTPN Syariah berkomitmen untuk menjadi bank syariah sebagai bank kepercayaan masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan bertambahnya jumlah nasabah dan jangkauan BTPN Syariah.

“Pada semester pertama 2022 melayani 6 juta nasabah dan jangkauan mencakup 241 ribu komunitas,” pungkas Ainul. (Dicky Agung Prihanto) 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya