Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajari adanya insiden mobil yang tertimpa portal gerbang tol dalam proses uji coba Bayar Tol Tanpa Henti (MLFF) di Jalan Tol Bali Mandara.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menilai kasus seperti itu biasa terjadi dalam proses uji coba, lantaran adanya ketidaksinkronan dengan sistem.
Baca Juga
Â
Advertisement
"Ya namanya juga lagi ngetes, oh ternyata ini jeduk kepala orang. Kita perbaiki software-nya," ujar Hedy di Gerbang Tol Limo Utama, Kota Depok, Senin (8/1/2024).
Menurut dia, insiden seperti itu bisa saja terjadi lantaran Kementerian PUPR menyiapkan sejumlah sistem dalam pelaksanaan pembayaran tol tanpa henti. Salah satunya pintu tol yang otomatis tertutup hingga menimpa mobil yang melintas.
Ada Sejumlah Skenario
"Kan ada beberapa skenario, 70 skenario yang harus kita antisipasi. Termasuk tadi itu, kalau mobil mepet itu gimana, itu salah satu skenario. Jadi ada 70 lebih skenario yang harus kita uji," ungkap Hedy.
Insiden tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan MLFF selanjutnya. Adapun saat ini, proses uji coba sistem pembayaran tol tanpa gerbang baru berlaku di satu gerbang tol di Jalan Tol Bali Mandara.
"Karena kita kan prinsipnya MLFF kita nanti setiap ada milestone-nya, dan setiap milestone kita evaluasi. Tapi kita sudah punya timeline keseluruhannya, rencananya, apa saja yang titik-titik perlu dievaluasi," terang Hedy.
Berkaca pada kasus di Bali, ia menganggap sistem pembayaran tol tanpa henti belum akan diimplementasikan di ruas tol lain pada musim mudik Lebaran 2024.
"Ya kita tunggu hasil evaluasi Bali dulu. Kalo Bali sudah, nanti kan ini kan belum full trial Bali juga. Baru trial operasi satu gate kan. Setelah itu Bali penuh, kita evaluasi lagi, setelah itu baru kita bicara Bodetabek," tuturnya.
Â
Uji Coba Bayar Tol Tanpa Sentuh Disebut Gagal, Jasa Marga Buka Suara
PT Jasa Marga (Persero) Tbk buka suara terkait uji coba sise bayar tol tanpa sentuh atau multi lane free flow (MLFF) di Tol Bali Mandara. Jasa Marga sendiri terlibat dalam proses uji coba sistem canggih bawaan Hungaria tersebut.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, saat ini uji coba MLFF belum mencakup keseluruhan sistem pengoperasian jalan tol.
"Ini masih di tahap uji coba. Sebenarnya kalau keseluruhan sistem transaksi tol itu, kalau end to end itu bicara dari sistem front end yang tadi tapping di gerbang tol, ada sistem pelaporannya sampai dengan sistem pembayaran yang diterima oleh badan usaha jalan tol itu sendiri," kata Lisye kepada wartawan di Gerbang Tol Kutanegara, Senin (18/12/2023).
Lisye menyebut, Jasa Marga sendiri ikut terlibat dalam uji coba MLFF. Meski secara rinci, pihaknya tidam ikut melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan uji coba sistem bayar tol tanpa kartu tersebut.
"Saat ini Jasa Marga masih terus memonitor dan ikut dalam tahap evaluasi uji cobanya seperti apa, walau pun memang kita sifatnya hanya berpartisipasi ya di ranah uji coba dan evaluasi monitoring ada di Kementerian PUPR, BPJT dan badan usaha pelaksana," bebernya.
Dia menegaskan, sebagai badan usaha jalan tol (BUJT), Jasa Marga tetap berfokus pada sistem pelayanan kepada pengguna. Diketahui, Tol Bali Mandara sendiri masuk dalam pengelolaan PT Jasamarga Bali Tol (JBT), anak usaha Jasa Marga.
"Namun Jasa Marga sama seperti badan usaha jalan tol lainnya kita berfokus supaya sistem itu tetap mengedepankan kualitas pelayanan kepada pengguna jalan tol dan ini tentunya dibutuhkan koordinasi dan evaluasi berkala antara Jasa Marga ataupun operator tol lainmya dengan Kementerian PUPR atau BPJT," papar dia.
Advertisement
Modernisasi Sistem Pembayaran Tol
Lisye mengatakan pihaknya ikut berpartisipasi aktif bersama dengan Asosiasi Jalan Tol (ATI) dalam pelaksanaan modernisasi sistem transaksi tol di Indonesia. Tak lain, tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna.
"Sebagai upaya peningkatan layanan untuk mewujudkan sistem transaksi yang aman dan nyaman bagi pengguna jalan tol," kata dia.
"Jadi intinya yang kita jaga adalah layanannya sama apa yang selama ini sudah diterima oleh pengguna jalan tol itu yang kami coba sama-sama berikan masukkan ke PUPR BPJT dan badan usaha pelaksana," sambung Lisye Octaviana.
Disebut Gagal
Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Peduli Tol Indonesia (KAMTI) menjelaskan uji coba sistem MLFF yang diakses melalui aplikasi Cantas gagal beroperasi maksimal. Hal ini terjadi karena banyak kendaraan yang tertimpa oleh palang tol, karena sistem dinilai masih tidak sinkron.
Dilansir dari siaran pers KAMTI, Jumat, 15 Desember 2023, dalam video uji coba terlihat beberapa kendaraan yang tertimpa palang. Koordinator Presidium KAMTI, Sahrul RM meminta Menteri PUPR dan pemangku kepentingan mengevaluasi proyek bayar tol tanpa kartu ini.
"Hal ini memperkuat alasan KAMTI agar Menteri PUPR dan Pemangku kepentingan untuk segera mengevaluasi dan menghentikan proyek MLLF dari Hungaria ini. Jangan membohongi masyarakat dengan teknologi yang belum siap dan gagal," kata Sahrul dalam siaran pers.